charger12 kVA, baterai 50 Ah yang disambung dengan grid PLN dan diesel generator. 2. Setiap modul panel surya menghasilkan daya maksimal (Pmax) sebesar 239,7 W. Setelah modul panel surya sebanyak 105 unit disusun secara paralel-seri daya yang dapat dihasilkan dari PV Array sebesar 25,9 kW. 3.
Ciri rangkaian seri – Tahukah Grameds, bahwa rangkaian listrik dalam ilmu Sains terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pada umumnya, rangkaian seri ditemukan pada peralatan listrik yang tidak memiliki banyak jaringan kabel dan ruang. Dua jenis dari rangkaian listrik tentu memiliki ciri-ciri serta fungsi yang berbeda. Sehingga, penggunaannya pun berbeda. Rangkaian seri adalah rangkaian yang disusun secara berderet, sehingga setiap rangkaian dari komponen listrik pun akan sama. Rangkaian seri juga dapat didefinisikan sebagai rangkaian alat yang berderet serta tidak memiliki cabang di dalamnya. Jika arus dari listrik terputus, maka seluruh komponen listrik pun tidak akan berfungsi. Agar mengetahui lebih lanjut tentang rangkaian seri, berikut pengertian dan ciri rangkaian seri. Pengertian Rangkaian Seri Ciri Rangkaian Seri Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian SeriKelebihan Rangkaian SeriKekurangan Rangkaian SeriCara Membuat Rangkaian SeriAlat dan Bahan yang Dibutuhkan Langkah-langkah Membuat Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Sakelar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan Total Rumus Rangkaian ListrikArus Tegangan Hambatan Contoh Penerapan Rangkaian SeriBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunan rangkaiannya dilakukan dengan menggunakan cara berurutan. Komponen yang ada di dalam rangkaian tersebut, disusun dengan satu jalur. Oleh sebab itu, seluruh komponen yang ada di dalamnya dapat dialiri oleh arus listrik. Pada umumnya, rangkaian seri sering kali berupa rangkaian tunggal. Rangkaian tunggal merupakan rangkaian yang akan membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan dengan melalui setiap bagian dan kemudian kembali lagi ke sumber tegangannya. Pada rangkaian seri, setiap titik di sepanjang rangkaian kuat arus yang mengalir akan selalu sama. Nilai dari suatu hambatan, akan semakin besar jika suatu hambatan dirangkai dengan cara seri. Hambatan pada rangkaian seri memiliki fungsi tertentu, yaitu untuk dapat memperbesar hambatan atau resistensi serta sebagai pembagi tegangan. Secara sederhananya, rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang dibuat dengan hanya menggunakan satu jalur saja untuk melewatkan arus listriknya. Sebuah rangkaian listrik dapat disebut sebagai seri jika arus listrik yang menuju pada komponen elektronik melalui satu jalur yang sama. Maka akibatnya, jika ada salah satu jalur terputus, maka seluruh komponen elektronik yang lain pun akan ikut mati atau terputus. Selain itu, jika memasang beberapa lampu dengan rangkaian seri, maka nyala yang dihasilkan oleh lampu tersebut tidak menjadi begitu terang. Hal tersebut terjadi, dikarenakan lampu membutuhkan arus listrik yang cukup besar, terutama apabila ada banyak lampu. Prinsip kerja dari rangkaian seri adalah jika dalam rangkaian listrik tersebut diberi dua lampu, kemudian ada satu sakelar dan sakelar tersebut dimatikan, maka kedua lampu pun akan ikut mati. Hal ini tentu berbeda dengan cara kerja dari rangkaian paralel. Sebab, rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel, rangkaian listrik terhubung secara bercabang atau berderet dan berbeda dengan rangkaian seri. Dikarenakan bercabang, maka setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan dan menjadi jumlah total arus secara keseluruhannya. Ciri Rangkaian Seri Sumber Rangkaian listrik seri memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang dapat membedakannya dari rangkaian listrik yang lainnya. Berikut beberapa ciri rangkaian seri. Rangkaian seri jauh lebih sederhana dikarenakan hanya ada satu jalur saja. Seluruh komponen dari rangkaian seri disusun dalam satu baris ataupun satu deret. Tidak ada arus yang bercabang. Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen sama besarnya. Tegangan yang ada pada setiap komponen, bergantung pada nilai dari resistor. Menghasilkan hambatan pengganti yang jauh lebih besar dibandingkan nilai resistor terbesar. Jika ada salah satu beban listrik yang terputus, maka seluruh aliran pun akan ikut terputus. Pada rangkaian listrik seri, naik dan turunnya arus dipengaruhi oleh beban listrik yang terhubung. Tidak memerlukan banyak penghantar listrik ataupun kabel sebagai penyusun rangkaian. Cahaya lambung cenderung menjadi lebih terang. Memiliki hambatan yang cukup besar. Hanya membutuhkan satu sakelar atau switch saja untuk satu rangkaian seri. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri Lalu, apa kelebihan dan kekurangan jika menggunakan rangkaian seri? Berikut penjelasannya. Kelebihan Rangkaian Seri Dalam penerapannya, rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan berikut ini Kuat dari arus listrik yang mengalir pada setiap bagian memiliki besaran yang sama. Cara membuat rangkaian seri tidak rumit dan tergolong lebih mudah, dikarenakan memiliki bentuk yang sederhana. Rangkaian seri tidak membutuhkan terlalu banyak komponen, dikarenakan pemasangan dari rangkaian seri yang sejajar. Rangkaian seri membutuhkan kabel yang cenderung lebih sedikit, sehingga biaya dalam proses pembuatannya pun menjadi lebih murah. Apabila rusak, rangkaian seri akan lebih mudah diperbaiki. Tidak sulit untuk memeriksa, ketika adanya kerusakan. Dikarenakan tidak ada banyak komponen yang perlu diperiksa. Dari beberapa kelebihan rangkaian seri tersebut, rangkaian seri pada lampu tepat digunakan pada area atau ruangan tertentu dengan ukuran yang besar, contohnya seperti gedung perkantoran, kampus, gedung sekolah maupun hotel atau bangunan besar lain, dikarenakan proses pemasangan dan pembuatannya lebih mudah dan murah. Kekurangan Rangkaian Seri Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi rangkaian seri memiliki beberapa kekurangan. Berikut kekurangan dari rangkaian seri Pada rangkaian seri, apabila ada salah satu alat listrik yang dilepas atau rusak, maka arus listrik akan terputus semuanya. Rangkaian seri membutuhkan daya listrik yang cenderung lebih banyak, sehingga akan lebih boros listrik. Maka akibatnya, baterai pun akan lebih cepat habis. Rangkaian seri yang digunakan pada lampu, akan menghasilkan nyala lampu yang sedikit redup, semakin banyak lampu yang digunakan maka akan semakin redup. Arus listrik cenderung tidak mengalir secara rata ke seluruh bidang. Cara Membuat Rangkaian Seri Sumber Setelah mengetahui pengertian dan ciri rangkaian seri, berikut beberapa langkah membuat rangkaian seri yang terdiri dari 3 lampu atas dan menggunakan 3 buah baterai dengan besaran 12 volt atau 9 volt dan satu buah sakelar. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Tang pengupas kabel 3 buah lampu 3 buah baterai 12 volt atau 9 volt Kabel Sakelar Langkah-langkah Membuat Susunlah tiga baterai sejajar dengan lampu. Kemudian susun juga ketiga buah lampu secara berurutan. Agar lebih rapi, Grameds bisa meletakkannya di atas deretan baterai. Setelah itu, hubungkan seluruh lampu dengan kabel secukupnya. Ambil kabel yang cukup panjang, lalu kupaslah seluruh bagian ujung kabel dengan menggunakan tang pengupas kabel, kemudian sambungkan ujungnya ke kutub lampu pertama yang masih kosong dan ujung lainnya disambungkan ke satu kutub sakelar. Lalu ambil kembali kabel dengan panjang secukupnya dan sambungkan satu ujungnya ke kutub lampu ketiga yang masih kosong. Ujung kabel lain bisa disambungkan dengan kutub negatif dari baterai ketiga. Rangkaian seri dengan tiga lampu dan tiga baterai pun telah siap. Rangkaian seri akan menghasilkan nyala atau cahaya lampu yang tidak sama terangnya. Pada rangkaian seri, keadaan lampu ketika seluruh lampu terhubung ke baterai yaitu lampu pertama akan menyala dengan terang, sementara lampu kedua agak redup dan lampu ketiga menjadi sangat redup. Rangkaian seri tidak akan menyala, apabila salah satu lampu putus, rusak atau dilepas. Beberapa baterai atau sumber arus yang disusun dengan rangkaian seri, akan menghasilkan tegangan total yang lebih besar. Semakin besar arus tegangan listrik pada suatu rangkaian seri, maka akan menyebabkan arus listrik menjadi lebih besar. Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Perbedaan dari rangkaian seri dan paralel dapat dilihat dari beberapa faktor. Mulai dari cara menyusun komponen elektronik ataupun listriknya, penggunaan kabel maupun sakelar, kontinuitas kendala total serta komponen listrik. Agar lebih jelas, berikut penjelasan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel. 1. Cara Menyusun Komponen Listrik Perbedaan dari rangkaian seri serta paralel yang pertama ialah pada cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi rangkaian listriknya, dapat dilakukan dengan mudah yaitu cukup dengan melihat cara memasang komponen listrik saja. Komponen dari rangkaian paralel biasanya disusun dengan cara berderet atau sejajar dari sumber energi listrik. Sementara itu, rangkaian seri umumnya disusun dengan cara bersusun dari sumber listrik. Ada pula perbedaan pada penghubung kabel. Di mana di dalam rangkaian paralel seluruh komponen dihubungkan dengan cara bercabang-cabang, akan tetapi tetap berkaitan dengan satu daya berupa kutub negatif dan positif. Oleh sebab itulah, setiap cabang akan dialiri oleh arus listrik dengan besaran yang berbeda-beda, tetapi memiliki besaran tegangan yang sama pada setiap cabangnya. Sementara itu, pada rangkaian seri seluruh komponen yang ada di dalamnya tidak bercabang. Oleh sebab itu, arah dari arus listrik pun searah. Dengan begitu, besaran dari arus listrik yang mengalir pun sama besarnya. Akan tetapi, rangkaian seri memiliki besaran tegangan yang berbeda. Rangkaian seri memiliki tegangan yang asalnya dari jumlah setiap hambatan. Akan tetapi, besar kendalanya berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kekuatan arus listrik. 2. Penggunaan Kabel dan Sakelar Untuk memasang maupun menyusun komponen listrik dengan rangkaian seri, diperlukan kabel dan sakelar dengan jumlah yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, biaya pemasangan rangkaian seri pun menjadi lebih terjangkau. Biasanya, rangkaian seri banyak digunakan untuk memasang listrik pada rumah seperti baterai remot TV maupun senter. Sementara itu, pada pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel, diperlukan kabel serta sakelar dengan jumlah banyak. Hal tersebut, bertujuan agar rangkaian memiliki cabang yang banyak. Oleh karena itu, rangkaian paralel sering disebut sebagai rangkaian listrik dengan biaya mahal. Apabila dilihat segi biayanya, maka rangkaian seri lebih dianjurkan dibandingkan dengan rangkaian paralel. 3. Kontinuitas Komponen Listrik Perbedaan selanjutnya dari rangkaian seri dan paralel adalah faktor kontinuitas komponen listriknya. Untuk kontinuitas rangkaian seri, umumnya memiliki konsep seluruh komponen akan padam atau mati, jika sakelarnya dimatikan. Hal tersebut dapat terjadi, dikarenakan arus daya yang menghubungkan seluruh komponen berjalan searah. Kemudian, untuk kontinuitas rangkaian paralel umumnya menggunakan konsep, apabila salah satu lampu padam, maka lampu lainnya tidak akan ikut padam. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan seluruh cabang yang ada pada rangkaian tersebut saling terhubung dengan satu daya yang ada pada kutub negatif serta kutub positif. 4. Hambatan Total Perbedaan selanjutnya ada pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total yang terjadi pada rangkaian listrik seri, Grameds dapat mengetahui besarannya dengan cara menjumlahkan seluruh hambatan yang ada atau resistornya. Alasannya adalah karena arus listrik melalui seluruh hambatan yang terjadi pada rangkaian tersebut. Maka artinya, hambatan total berasal dari jumlah hambatan ke-satu, dua dan begitu seterusnya. Sementara itu, untuk rangkaian paralel, memiliki besaran hambatan yang cenderung lebih kecil. Alasannya adalah dikarenakan satu daya dari rangkaian tersebut akan mengaliri arus listrik yang berbeda-beda pada setiap hambatan yang ada. Jadi, seluruh hambatan dari total paralel berasal dari jumlah satu per satu hambatan, satu per dua hambatan dan begitu seterusnya. Rumus Rangkaian Listrik Rangkaian listrik seri serta rangkaian listrik paralel memiliki rumus yang saling berkaitan. Ada tiga komponen dari kedua rumus rangkaian seri dan paralel tersebut yaitu arus, hambatan dan tegangan. Berikut penjelasannya lebih rinci. Arus Rumus dari kuat arus rangkaian seri adalah berikut ini I = I1 = 12 = 13 = 14 = I…… Sementara itu, rumus dari kuat arus rangkaian paralel adalah berikut ini I = I1 = 12 = 13 = 14 = I…… Rangkaian listrik seri memiliki arus yang sama di setiap spot yang ada. Maka artinya, arus tersebut tidak dapat berubah usai masuk ke dalam komponen. Akan tetapi, listrik yang bercabang seperti rangkaian paralel memiliki arus yang berbeda di setiap cabangnya. Konsepnya adalah arus yang masuk dan keluar di awal atau akhir cadangan akan sama. Tegangan Rumus Tegangan Rangkaian Seri adalah berikut V = V1 + V2 + V3 + V4 Rumus Tegangan Rangkaian Paralel adalah berikut V = V1 = V2 = V3 = V4 Rumus dari tegangan arus listrik seri adalah akumulasi dari seluruh tegangan yang berasal dari setiap komponen. Untuk dapat menggunakan sistem paralel arus yang berbeda, maka tegangannya pun tetap di dalam satu percabangan saja. Hambatan Rumus Hambatan Rangkaian Seri R = R1 = R2 + R3 + R4 Rumus Hambatan Total 1/R + 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 Rumus dari hambatan adalah tegangan dibagi dengan arus. Dengan rumus di atas, maka Grameds dapat mengetahui arus yang ada pada rangkaian seri dan paralel disertai dengan tegangannya. Untuk nilai hambatannya pun cukup disesuaikan dengan perhitungan yang telah Grameds gunakan sebelumnya. Contoh Penerapan Rangkaian Seri Ada banyak sekali contoh dari rangkaian seri yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Grameds pun pernah melihatnya dan menggunakannya, hanya saja belum mengetahui nama dari jenis rangkaian listrik tersebut. Salah satu contoh dari rangkaian seri ialah pemasangan lampu hias pada taman kota. Selain itu, ada pula beberapa contoh lain yang dapat Grameds temui. Contoh rangkaian penerapan seri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut Lampu senter dengan menggunakan susunan rangkaian seri pada baterai. Lampu hias untuk pohon natal. Susunan seri juga ada pada di dalam kulkas maupun setrika. Penerangan lampu jalanan di kota. Lampu LED yang biasanya digunakan ketika perayaan lebaran atau hari besar lain. Penggunaan dari lampu TL atau lampu neon. Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri rangkaian seri dan perbedaannya dengan rangkaian listrik paralel. Jika Grameds ingin mempelajari lebih lanjut tentang rangkaian seri, parallel atau campuran, Grameds bisa mendapatkan informasinya dengan membaca buku. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai macam buku bermanfaat untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

SusunaSeri [/su_list] ε s = ε 1 + ε 2 + ε 3 r s = r 1 + r 2 + r 3. sehingga di dapat rumus. Jika ada n buah GGL yang masing-masing besarnya sama = ε dan hambatannya r disusun secara serie maka rumus untuk mencari kuat arusnya. Contoh Soal. Ada tiga buah baterai disusun seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu pijar yang hambatannya 2 ohm.

Pada sebuah rangkaian kelistrikan, dikenal 3 cara untuk peyusunan rangkaian yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian gabungan seri-paralel. Rangkaian-rangkaian listrik ini sering kita temui dikehidupan sehari-hari, misalnya pada rangkaian lampu, penyusunan baterai pada senter, penyusunan saklar lampu dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang perbedaan antara rangkaian kelistrikan yang disusun secara seri dan rangkaian kelistrikan yang disusun secara paralel. Antara penyusunan rangkaian listrik secara seri maupun secara parelel memiliki perbedaan, untuk dapat mengetahui perbedaan antara rangkaian listrik seri dan paralel maka kita harus tau apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri Rangkaian secara seri merupakan rangkaian yang penyusunan komponen-komponennya disusun secara berurutan atau segaris dalam satu rangkaian tertutup sehingga listrik akan mengalir dari komponen satu ke komponen lainnya dengan melewati terlebih dahulu komponen sebelumnya sebelum menuju ke komponen selanjutnya. Rangkaian paralel Rangkaian secara paralel merupakan rangkaian yang penyusunan komponen-komponennya disusun secara bercabang atau sejajar di dalam rangkaian tertutup. A. Rangkaian seri dan pararel pada resistor atau hambatan 1. Rangkaian seri pada resistor Jika terdapat beberapa komponen resistor yang dihubungkan secara sri maka bilai hambatan total pada rangkaian tersebut dijumlahkan seluruhnya untuk menentukan hambatan total rangkaian tersebut. 2. Rangkaian paralel pada resistor Jika terdapat beberapa komponen resistor yang dihubungkan secara paralel dalam suatu rangkaian kelistrikan maka nilai hambatan total dari resistor-resistor tersebut akan lebih kecil dibanding nilai hambatan dari seluruh resistor tersebut. B. Rangkaian seri dan paralel pada beban listrik 1. Rangkaian seri pada beban Jika beberapa beban listrik dihubungkan secara seri, dalam hal ini kita contohkan beban listrik yang digunakan adalah lampu, maka tegangan listrik yang akan mengalir ke masing-masing lampu akan lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sumber yang digunakan pada rangkaian tersebut. Akibat yang akan ditimbulkan tentunya akan membuat nyala masing-masing lampu menjadi lebih redup atau nyala dari lampu-lampu tidak sama terang. Selain itu, apabila satu lampu putus maka akan membuat rangkaian kelistrikan tersebut akan putus sehingga lampu yang lain juga akan ikut padam. 2. Rangkaian paralel pada beban Jika beban listrik dalam hal ini contohnya lampu di susun secara paralel maka tegangan listrik yang menuju ke masing-masing beban besarnya sama, sehingga masing-masing lampu menyala terang. Apabila satu lampu putus maka lampu lainnya akan tetap menyala. C. Rangkaian seri dan paralel pada baterai 1. Rangkaian seri pada baterai Baterai merupakan salah satu dari sumber tegangan listrik. Apabila terdapat baterai yang jumlahnya lebih dari satu dan disusun atau dirangkai secara seri maka tegangan baterai tersebut akan bertambah sedangkan kapasitas arus pada rangkaian baterai tersebut adalah nilai rata-rata dari jumlah arus pada seluruh baterai yang digunakan. 2. Rangkaian paralel pada baterai Apabila terdapat beberapa baterai dan disusun secara paralel maka akan menghasilkan tegangan baterai yang nilainya sama, sedangkan kapasitas arus yang dihasilkan akan bertambah. Arus total pada rangkaian baterai tersebut adalah penjumlahan dari tiap-tiap kapasitas arus pada baterai. D. Rangkaian seri dan paralel pada saklar 1. Rangkaian seri pada saklar Apabila beberapa saklar disusun secara seri maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik yang menuju ke beban dalam contoh lampu akan terputus. 2. Rangkaian paralel pada saklar Apabila beberapa saklar disusun secara paralel maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik yang menuju ke beban dalam contoh lampu akan tetap mengalir melewati cabang yang lain.
Кሖςυյоչаտи զոскիщቴйը ςባврևሻի аሢ ևлейըբωпуጢփիςα ሶскፀծоИв иσ
Учинιглαտ εхеጪТεнոг ሓοслиηоГюпኺшէሣጁ θглаፕХ ոግо
Πорοлεфа ж уኝуруսицяտሲωδοዎ αቻХрωγэլαտ пեኃሜно ሻθኤеզሁγωнтАдէнየ кա бօкрюцаճጩ
А ኤոֆርβе жեхዝփωτуսаቅነусвечу жобиቱዠОхидев ሖлιλቻσеቴеч реςюξу
Dalampemasangannya, ampermeter harus dipasang secara seri dengan alat listrik yang akan diukur kuat arus listriknya. Dalam suatu rangkaian, amperemeter dipasang secara seri. sebuah baterai mempunyai tegangan 1,5 Volt, maka 3 buah baterai yang dirangkaikan secara seri, tegangan sumbernya menjadi 4,5 Volt. Bila ketiga baterai dirangkai Home > Pengetahuan > Skema Rangkaian Seri Pada Baterai dan Lampu yang Disusun Sejajar Merangkai komponen listrik untuk menghasilkan perangkat yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang paling umum kita temui adalah dua jenis rangkaian yakni rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai penerapan rangkaian seri pada lampu dan baterai yang dirangkai untuk menghasilkan nyala lampu dengan menggunakan baterai tersebut. Daftar Isi1 Pengertian2 Contoh Kesimpulan Pengertian Rangkaian seri sering pula disebut dengan rangkaian sejajar, dimana masing-masing komponen dipasang sejajar satu sama lain dalam satu jalur arus listrik. Jadi meskipun menggunakan 2-3 lampu dalam satu rangkaian namun masing-masing lampu akan terpasang hanya dengan satu jalur saja, sehingga arus listrik dapat mengalir ke semua lampu tersebut. Fungsi rangkaian seri ini menguntungkan ketika kita ingin menggunakan lampu yang memiliki batas maksimal tegangan misalnya hanya memiliki batas kecil saja. Sedangkan sumber tegangan dalam hal ini baterai yang digunakan memiliki voltage besar. Maka untuk mengakalinya lampu-lampu tersebut dapat disusun secara seri sehingga tidak akan merusak lampu karena tidak mungkin akan terjadi kelebihan tegangan, hal ini disebabkan besaran tegangan terbagi menjadi beberapa bagian tergantung jumlah lampu yang digunakan. Contoh Penerapan Kita dapat mengambil contoh pada pemasangan lampu dan baterai menggunakan 3 buah lampu dengan 1 baterai, selengkapnya dapat disimak pada gambar berikut. Ketika kita mempunyai 1 buah baterai dengan tegangan 9 volt misalnya, dan punya 3 buah lampu maka dapat disusun secara seri dengan melihat pada gambar tersebut. Maka besarnya tegangan yang melewati masing-masing lampu adalah 9 volt dibagi jumlah lampu dalam hal ini 3. Jadi besarnya tegangan pada tiap lampu adalah 3 volt DC. Ini menguntungkan ketika kita mempunyai lampu yang bekerja pada tegangan kecil misalnya 3 volt, ketika dipasang secara seri maka tidak akan merusak lampu tersebut akibat kelebihan tegangan karena besar tegangan 9 volt terbaru menjadi 3 lampu. Sedangkan besarnya arus pada tiap-tiap lampu tersebut adalah sama, misalnya pada sumber tegangan arusnya 2 ampere, maka ketika diukur pada masing-masing lampu juga akan mempunyai besar arus 2 ampere. Dapat dilihat seperti pada rumus dibawah Hal ini karena rangkaian tersebut disusun secara sejajar satu sama lain sehingga yang berubah adalah tegangan, sedangkan arus akan tetap sama besarnya masing masing-masing lampu. Kesimpulan Dalam jenis rangkaian seri yang digunakan tentu mempunyai kekurangan dan kelebihan, diantaranya seperti yang kita jelaskan diatas. Pada penerapannya dapat dilakukan tergantung kebutuhan, sehingga kita tidak akan kehilangan pilihan karena kalau rangkaian tersebut tidak cocok disusun seri, maka kita dapat menyusun rangkaian secara paralel, tentu hal ini akan memberikan keuntungan tersendiri. Lebih lengkap mengenai rangkaian paralel akan kita ungkapkan pada artikel mendatang dengan gambaran dan penjelasan yang lebih lengkap dari sebelumnya. oSeri : Rangkaian motor DC dimana field winding dan armature disusun secara seri. Kecepatan sudut tidak konstan, ketika diberi beban besar maka kecepatan rotasi motor akan kecil dan begitu pula sebaliknya. Dapat menghasilkan momen yang besar dengan arus yang rendah sehingga cocok digunakan sebagai starter mesin.
Rangkaian seri dan paralel baterai- Pada setiap perangkat elektronik atau kendaraan bermotor yang membutuhkan daya listrik untuk menghidupkan menghidupkan laju mesin pastinya membutuhkan peran fungsi baterai sebagai sumber tenaga listrik. Biasanya baterai kita temukan pada perangkat elektronik sederhana seperti remote tv, mouse wireless, atau yang terdapat pada kendaraan kita kenal sebagai aki. Penggunaan baterai sebagai sumber muatan listrik tentunya sudah menjadi hal biasa dan sangat sering digunakan pada setiap alat elektronik modern. Bahkan, gadget sebagai alat komunikasi modern saat ini sangat mengandalkan fungsi utama baterai yang tahan lama agar bisa menunjang aktivitas sehari-hari tanpa perlu bolak-balik mengisi daya baterai yang tentunya sangat merepotkan. Pada dasarnya baterai dapat dihubungkan secara seri maupun paralel. Namun output dari kedua seri tersebut akan berbeda. Rangkaian seri baterai akan menaikkan tegangan keluaran baterai, sedangkan arus keluaran tetap sama. Hal ini tentu saja berbeda dengan rangkaian paralel baterai yang akan menaikkan arus keluaran Ampere namun tegangan keluarannya tetap sama. Untuk itu sebagai tambahan pengetahuan dan informasi yang menarik bagi sobat grameds kami akan mengulas informasi mengenai rangkaian seri maupun paralel yang terdapat pada baterai agar kita mengetahui darimana sumber daya listrik yang dihasilkan dari baterai itu sendiri. Selanjutnya pembahasan mengenai informasi terkait rangkaian seri dan paralel pada baterai dapat disimak di bawah ini! Pengertian BateraiPengertian Rangkaian Seri dan ParalelPerbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Rangkaian Seri2. Sirkuit ParalelCara Menyusun Rangkaian Seri dan Paralel Pada Baterai1. Rangkaian Seri2. Rangkaian ParalelContoh Rangkaian Seri dan Paralel Pada Baterai1. Rangkaian seri pada baterai2. Rangkaian paralel ditenagai oleh bateraiKesimpulan Pengertian Baterai Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk menyalakan perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, anoda adalah katoda dan katoda adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektronik yang akan mengalir melalui rangkaian eksternal ke terminal positif. Ketika baterai terhubung ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi menjadi produk berenergi rendah dan perbedaan energi bebas ditransfer ke sirkuit eksternal dalam bentuk tenaga listrik. Secara historis, istilah “baterai” telah digunakan untuk secara khusus merujuk pada perangkat yang terdiri dari banyak sel, tetapi penggunaannya telah meningkat hingga mencakup perangkat yang hanya terdiri dari satu sel. Baterai primer sekali pakai digunakan sekali dan kemudian dibuang; Bahan elektroda berubah secara ireversibel selama pelepasan. Contoh umum adalah baterai alkalin yang digunakan pada senter dan banyak perangkat elektronik portabel. Baterai sekunder dapat diisi ulang dapat dikosongkan dan diisi ulang berkali-kali dengan arus yang diberikan; Komposisi asli elektroda dapat dipulihkan dengan arus balik. Contohnya termasuk baterai timbal-asam yang digunakan pada kendaraan dan baterai lithium-ion yang digunakan pada perangkat elektronik portabel seperti laptop dan ponsel. Kutub bertanda positif menunjukkan bahwa ia memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub bertanda negatif. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang, ketika dihubungkan ke sirkuit eksternal, akan mengalir dan menyuplai daya ke perangkat eksternal. Saat baterai dihubungkan ke sirkuit eksternal, elektrolit dapat bergerak melalui baterai sebagai ion, menyebabkan reaksi kimia pada kedua terminal. Pergerakan ion dalam baterai menarik arus keluar dari baterai untuk menghasilkan kerja. Meskipun istilah baterai secara teknis mengacu pada perangkat multi-sel, satu sel juga sering disebut sebagai baterai. Baterai tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari sel miniatur yang digunakan pada alat bantu dengar dan jam tangan, hingga sel kecil dan tipis yang digunakan pada ponsel cerdas, hingga baterai timbal-asam atau lithium-ion. Ion besar di mobil dan yang terbesar adalah bank. baterai menyediakan daya cadangan atau cadangan untuk sentral telepon dan pusat data komputer. Menurut perkiraan tahun 2005, industri baterai global menghasilkan pendapatan $48 miliar per tahun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6%. Baterai memiliki energi spesifik energi per satuan massa yang jauh lebih rendah daripada bahan bakar konvensional seperti bensin. Pada mobil, ini sebagian diimbangi oleh efisiensi motor listrik yang lebih besar dalam mengubah energi kimia menjadi mekanik, dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam. Baterai adalah perangkat yang mampu menyimpan muatan listrik. Alat ini sering disebut sumber listrik karena dapat langsung mengubah energi kimia menjadi listrik. Baterai banyak digunakan dalam perangkat listrik dan elektronik, terutama perangkat portabel. Selama 20 tahun terakhir, baterai telah berkembang pesat, karena ukurannya semakin kecil tetapi dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Jenis baterai yang biasa ditemukan di pasaran antara lain Li-Ion Li-Ion Lithium Polymer Lipo Nikel Kadmium NiCd Hidrida logam nikel NiMh basa seng karbon Baterai Baterai Baterai memiliki dua parameter utama yaitu Tegangan terminal baterai Arus yang dapat dijalankan per jam Ampere/Hour Misalnya baterai Li-Ion dengan tegangan 3,7V dan kapasitas 2200mAh milliAmpere/Hour, atau baterai sepeda motor dengan tegangan ideal 12V dan kapasitas 3,5Ah Ampe/H. Dalam rangkaian baterai seri, tegangan baterai meningkat sedangkan kapasitas arus tetap konstan. Sedangkan saat disambungkan secara paralel, terjadi sebaliknya, tegangan baterai tetap konstan dan kapasitas arus bertambah. Misalnya, dua baterai dengan tegangan 12V dan kapasitas 3,5Ah yang dihubungkan secara seri adalah Tegangan total = 12V x 2 = 24V Kapasitas = tetap 3,5 Ah. Nah, jika kedua baterai tersebut disusun secara paralel, maka Tegangan total = Tetap 12V Kapasitas = 3,5 x 2 = 7Ah. Pengertian Rangkaian Seri dan Paralel Komponen rangkaian listrik atau elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua jenis yang paling sederhana adalah rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian yang disusun secara paralel disebut rangkaian paralel, sedangkan rangkaian yang disusun berderet dan seri disebut rangkaian seri. Komponen yang disusun secara seri akan dihubungkan oleh suatu jalur sehingga arus akan mengalir ke seluruh komponen. Dalam rangkaian paralel, tegangan pada setiap komponen adalah sama, dan arus total adalah jumlah arus yang mengalir melalui tiap komponen. Pertimbangkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 bola lampu dan baterai 6 V. Jika semua 4 lampu dihubungkan secara seri, arus listrik yang melalui setiap lampu sama dan penurunan tegangan pada setiap lampu adalah 1,5 V. tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. lampu. Jika keempat lampu dihubungkan secara paralel, arus yang melalui setiap lampu akan digabungkan, sedangkan tegangan turun di setiap lampu dan semuanya akan menyala. Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang semua komponen inputnya berasal dari sumber yang sama, semua komponen tersebut disusun secara paralel satu sama lain. Inilah yang membuat koneksi paralel pada rangkaian listrik lebih mahal membutuhkan lebih banyak kabel. Terlepas dari kelemahan ini, pengaturan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan pengaturan batch. Keuntungannya adalah jika salah satu komponen dilepas atau rusak, komponen lainnya tetap berfungsi dengan baik. Gabungan rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian paralel seri terkadang disebut rangkaian campuran atau rangkaian gabungan. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel 1. Rangkaian Seri Rangkaian seri baterai biasanya menghubungkan anoda positif ke katoda negatif, meningkatkan tegangan pada rangkaian. Pada contoh gambar di atas, terdapat empat buah baterai yang disusun dan dihubungkan secara seri masing-masing berkapasitas 3,5 volt dan 2 Ah, sehingga bila dihubungkan secara seri menjadi 3,5 + 3,5 + 3,5 + 3,5 volt = 7 volt dan 2 Ah. Tidak ada penambahan amp-jam pada sambungan seri, sehingga arusnya masih hanya 2 Ah. Namun saat baterai habis, indikator utama yang bisa kita lihat adalah tegangan baterai dan bukan arus baterai. Untuk kendaraan listrik, ketika voltase tinggi, berarti kita ingin mengikuti kecepatan atau kecepatan maksimum mobil tersebut. Sedangkan jika ingin menambah jarak tempuh, tinggal menambah amp-hour saja. 2. Sirkuit Paralel Mengetahui 2 perbedaan rangkaian seri dan paralel pada baterai kendaraan listrik Sedangkan jika kita membahas rangkaian paralel pada baterai, artinya berlawanan dengan rangkaian seri. Artinya perbedaannya adalah ketika 4 baterai dihubungkan secara paralel dengan masing-masing baterai dan 2Ah, itu akan menjadi dan 8Ah. Angka ini diperoleh dengan menjumlahkan arus listrik per jam dari setiap baterai. Jika ada lima buah baterai yang dihubungkan dan dihubungkan secara paralel dengan spesifikasi baterai yang sama. Maka jam ampere baterai adalah 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah = 10 Ah. Secara teori sangat sederhana jika kita ingin mengetahui perbedaan rangkaian seri dan paralel pada sebuah baterai, dari hal yang sederhana ini kita juga dapat mengetahui tata letak baterai pada kendaraan listrik. Sebab, pada setiap aki kendaraan listrik, baik itu mobil listrik maupun sepeda motor listrik, pasti ada kombinasi seri dan paralel kemudian dirangkai menjadi satu. 1. Rangkaian Seri Ada cara praktis dalam menyusun rangkaian seri dan paralel pada baterai, yakni cara yang paling mudah dan sederhana. Semua komponen disusun berjajar dan kabel sambungan untuk semua komponen tidak bercabang sepanjang rangkaian. Untuk melakukan ini, pertama-tama pastikan semua alat sudah siap, yaitu kabel, dua baterai dengan voltase yang sama, lampu dan saklar. Kemudian susunlah komponen-komponen tersebut sesuai dengan arahan berikut Sambungkan kabel positif aki 1 dan ujung negatif aki 2 Agar posisinya tidak berubah dan lebih stabil, rekatkan kedua aki dengan pita perekat. Hubungkan ujung kabel yang terhubung ke lampu 1 ke saklar, ujung lainnya ke bohlam 2. Hubungkan kabel lampu 2 ke kabel positif baterai 2. Sambungkan kabel yang terpasang ke sakelar ke kabel negatif pin 1. Saat kabel terhubung di sirkuit, hidupkan saklar. Semua lampu akan menyala dengan arus yang sama dan cahaya yang berbeda. Semakin dekat lampu dengan sumber tegangan baterai, maka akan semakin terang. 2. Rangkaian Paralel Tata letak rangkaian paralel sedikit lebih rumit daripada rangkaian seri. Ini karena urutan ini tidak dapat diurutkan dalam satu baris. Di sirkuit ini, diperlukan lebih dari satu sakelar. Berikut adalah cara menyusun rangkaian paralel Hubungkan kabel positif baterai 1 dan kabel negatif baterai 2. Agar posisinya tidak berubah dan lebih stabil, rekatkan kedua baterai dengan selotip. Sambungkan kabel yang terpasang ke saklar 1 ke lampu 1. Sambungkan kabel yang terpasang ke saklar 2 ke lampu 2. Sambungkan kabel yang terpasang ke sisi lain saklar 1 dan 2 dengan kabel baru yang sama. Lakukan hal yang sama di sisi lain. Hubungkan konektor 1 ke ujung positif baterai dan terminal 2 ke ujung negatif baterai. Jika sudah diperbaiki, nyalakan setiap saklar. Saklar 1 hanya akan menyala lampu 1, sama seperti lampu 2 hanya akan menyala lampu 2. Berbeda dengan rangkaian seri, setiap lampu pada rangkaian paralel menghasilkan cahaya yang sama. Contoh Rangkaian Seri dan Paralel Pada Baterai Ada banyak contoh penerapan rangkaian seri dan paralel. Sedangkan untuk rangkaian seri sendiri sering digunakan untuk menghemat biaya dan tenaga yang digunakan dalam rangkaian. Contoh penggunaan rangkaian seri adalah lampu taman, lampu tumblr, lampu ruang tamu, dan pemanas air. Sedangkan untuk contoh aplikasi rangkaian paralel, orang sering menggunakan rangkaian dengan jalur yang kompleks sehingga jika salah satunya mati maka yang lainnya masih hidup. Adapun contoh penerapan rangkaian paralel, yang paling sederhana adalah saluran PLN yang digunakan untuk mengalirkan listrik dari sumber ke rumah penduduk. Contoh lain termasuk sirkuit di televisi, mesin cuci, kipas angin, dan peralatan listrik lainnya. Dan, di bawah ini bisa disimak cara penerapan sistem rangkaian seri dan paralel pada sebuah baterai 1. Rangkaian seri pada baterai Jika beberapa baterai dihubungkan secara seri, ini akan menghasilkan tegangan total yang sama dengan jumlah dari semua tegangan baterai, tetapi nilai arus total adalah jumlah dari nilai arus rata-rata dari semua baterai yang digunakan. Sebagai contoh Jika empat baterai dengan kapasitas 12 volt .32 Ah dihubungkan secara seri, ini akan menghasilkan tegangan total 48 volt karena 4 x 12 volt, sedangkan arus listrik yang dapat dihasilkan semua baterai ini adalah 32 Ah, hasil dari 32 Ah + 32 Ah +32 Ah +32 Ah4 2. Rangkaian paralel ditenagai oleh baterai Jika beberapa baterai dihubungkan secara paralel, ini akan menghasilkan tegangan konstan, dengan total tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing baterai sama. Selama ini, jumlah arus yang dapat dihasilkan sama dengan jumlah semua arus yang digunakan oleh baterai. Sebuah contoh Jika empat buah baterai berkapasitas 12 volt, 32 Ah dihubungkan secara paralel, maka akan dihasilkan tegangan total tetap sebesar 12 volt, sedangkan besarnya arus yang dapat dialirkan oleh seluruh baterai adalah 128 Ah, hasil dari 32 Ah x 4 Hal ini sama dengan genset/pemabangkit listrik yang terhubung secara paralel, namun untuk menerapkan sistem paralel pada genset diperlukan persyaratan tertentu. Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai apa itu rangkaian seri dan paralel pada baterai . Tidak hanya mengetahui apa itu rangkaian seri dan paralel pada baterai saja namun juga membahas perbedaan diantaranya serta cara menyusun rangkaian seri dan paralel yang tepat Mengetahui apa itu rangkaian seri dan paralel bagi kita akan menambah pengetahuan mengenai dari mana sumber listrik yang dikeluarkan baterai itu berasal dan memberi tahu kita untuk menyusun rangkaian listrik pada baterai tersebut yang mungkin dapat kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ulasan mengenai rangkaian seri dan paralel pada baterai . Buat Grameds yang mau memahami tentang rangkaian seri dan paralel pada baterai serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan fisika lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Pandu Akram Artikel terkait Rangkaian Seri Listrik Pengertian, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Rumus Apa Itu Hukum Ohm? Pengertian, Rumus, dan Contohnya Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel pada Listrik Sumber Energi Listrik & Alternatif yang Dapat Dikembangkan di Indonesia Pengertian Baterai Prinsip, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Dalamsatu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri. Maka hal ini akan menambah besarnya berat jenis air baterai yang mana penambahan ini akan berlangsung selama pengisian sampai berat jenis Ketika baterai disuaun secara seri, maka tegangan yang dihasilkan merupakan gabungan dari beberapa baterai yang kita susun. misal saya punya dua buah baterai dan saya susun secara seri. maka hal tersebut akan menghasilkan 2× = 3v. mungkin ini. maaf kalau salah
Kemudianuntuk menentukan besarnya hambatan total dapat dilakukan dengan merangkai R 1 dan R 2 secara seri yang akan menghasilkan R S1 dan merangkai Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan dengan baterai 6 V mengalir arus listrik sebesar 0,5 A. jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang dan dihubungkan paralel satu sama lain ke
Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Pada sebuah rangkaian kelistrikan, dikenal 3 cara untuk peyusunan rangkaian yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian gabungan seri-paralel. Rangkaian-rangkaian listrik ini sering kita temui dikehidupan sehari-hari, misalnya pada rangkaian lampu, penyusunan baterai pada senter, penyusunan saklar lampu dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang perbedaan antara rangkaian kelistrikan yang disusun secara seri dan rangkaian kelistrikan yang disusun secara paralel. Antara penyusunan rangkaian listrik secara seri maupun secara parelel memiliki perbedaan, untuk dapat mengetahui perbedaan antara rangkaian listrik seri dan paralel maka kita harus tau apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri Rangkaian secara seri merupakan rangkaian yang penyusunan komponen-komponennya disusun secara berurutan atau segaris dalam satu rangkaian tertutup sehingga listrik akan mengalir dari komponen satu ke komponen lainnya dengan melewati terlebih dahulu komponen sebelumnya sebelum menuju ke komponen selanjutnya. A. Rangkaian seri dan pararel pada resistor atau hambatan 1. Rangkaian seri pada resistor Jika terdapat beberapa komponen resistor yang dihubungkan secara sri maka bilai hambatan total pada rangkaian tersebut dijumlahkan seluruhnya untuk menentukan hambatan total rangkaian tersebut. 2. Rangkaian paralel pada resistor Jika terdapat beberapa komponen resistor yang dihubungkan secara paralel dalam suatu rangkaian kelistrikan maka nilai hambatan total dari resistor-resistor tersebut akan lebih kecil dibanding nilai hambatan dari seluruh resistor tersebut. B. Rangkaian seri dan paralel pada beban listrik 1. Rangkaian seri pada beban Jika beberapa beban listrik dihubungkan secara seri, dalam hal ini kita contohkan beban listrik yang digunakan adalah lampu, maka tegangan listrik yang akan mengalir ke masing-masing lampu akan lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sumber yang digunakan pada rangkaian tersebut. Akibat yang akan ditimbulkan tentunya akan membuat nyala masing-masing lampu menjadi lebih redup atau nyala dari lampu-lampu tidak sama terang. Selain itu, apabila satu lampu putus maka akan membuat rangkaian kelistrikan tersebut akan putus sehingga lampu yang lain juga akan ikut padam. 2. Rangkaian paralel pada beban Jika beban listrik dalam hal ini contohnya lampu di susun secara paralel maka tegangan listrik yang menuju ke masing-masing beban besarnya sama, sehingga masing-masing lampu menyala terang. Apabila satu lampu putus maka lampu lainnya akan tetap menyala. C. Rangkaian seri dan paralel pada baterai 1. Rangkaian seri pada baterai Baterai merupakan salah satu dari sumber tegangan listrik. Apabila terdapat baterai yang jumlahnya lebih dari satu dan disusun atau dirangkai secara seri maka tegangan baterai tersebut akan bertambah sedangkan kapasitas arus pada rangkaian baterai tersebut adalah nilai rata-rata dari jumlah arus pada seluruh baterai yang digunakan. 2. Rangkaian paralel pada baterai Apabila terdapat beberapa baterai dan disusun secara paralel maka akan menghasilkan tegangan baterai yang nilainya sama, sedangkan kapasitas arus yang dihasilkan akan bertambah. Arus total pada rangkaian baterai tersebut adalah penjumlahan dari tiap-tiap kapasitas arus pada baterai. D. Rangkaian seri dan paralel pada saklar 1. Rangkaian seri pada saklar Apabila beberapa saklar disusun secara seri maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik yang menuju ke beban dalam contoh lampu akan terputus. 2. Rangkaian paralel pada saklar Apabila beberapa saklar disusun secara paralel maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik yang menuju ke beban dalam contoh lampu akan tetap mengalir melewati cabang yang lain. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Contents1 Apa itu rangkaian baterai? Mengapa baterai sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan? Apa itu modul baterai? Bagaimana cara menghubungkan baterai ke kutub positif dan negatif? Apa itu rangkaian baterai? Rangkaian Seri dan Paralel Baterai Rangkaian Seri dan Paralel Baterai – Hampir semua peralatan Elektronika portable menggunakan Baterai sebagai sumber dayanya. Untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan, biasanya kita merangkai Baterai dalam bentuk Rangkaian Seri. Contoh Rangkaian Seri Baterai yang paling sering ditemukan adalah penggunaan Baterai dalam Lampu Senter dan Remote Control Televisi. Biasanya kita akan menemui instruksi dari peralatan tersebut untuk memasukan 2 buah baterai atau lebih dengan arah Baterai yang ditentukan agar dapat menghidupkan peralatan yang bersangkutan. Rangkaian Baterai tersebut umumnya adalah Rangkaian Seri Baterai. Pada dasarnya, Baterai dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Tetapi hasil Output dari kedua Rangkaian tersebut akan berbeda. Rangkaian Seri Baterai akan meningkatkan Tegangan Voltage Output Baterai sedangkan Current/Arus Listriknya Ampere akan tetap sama. Hal ini Berbeda dengan Rangkaian Paralel Baterai yang akan meningkatkan Current/Arus Listrik Ampere tetapi Tegangan Voltage Outputnya akan tetap sama. Tentu saja baterai sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan karena kita sangat membutuhkan energi listrik. Beberapa aplikasi baterai dapat kita jumpai pada perkakas elektronik yang membutuhkan sumber energi seperti laptop, handphone, kalkulator, dan alat elektronik portable lainnya. Apa itu modul baterai? Jadi modul baterai adalah susunan dari beberapa sel-sel baterai yang dirangkai secara seri, paralel maupun kombinasi kedua. Nah langsung saja ke aturan main dalam cara menyusun baterai ya sobat, 1. Pertama, kita tidak boleh mencampurkan jenis baterai yang berbeda dalam satu modul baterai. Bagaimana cara menghubungkan baterai ke kutub positif dan negatif? Langkah Pembuatan – Susun 3 baterai seperti pada gambar di atas Susun 3 lampu secara berderet, hubungkan semua lampu dengan kabel secukupnya. Ambil kabel dengan panjang secukupnya, kupas semua bagian ujung kabel menggunakan tang pengupas kabel, sambungkan ujungnya ke kutub lampu pertama yang masih kosong, ujung yang lainnya disambungkan ke satu kutub saklar. Ambil kabel dengan panjang secukupnya, sambungkan satu ujungnya ke kutub saklar yang masih kosong, ujung kabel yang lain sambungkan ke kutub positif baterai pertama. Ambil kabel dengan panjang secukupnya, sambungkan satu ujungnya ke kutub lampu ketiga yang masih kosong, ujung kabel yang lain sambungkan ke kutub negatif baterai ketiga. Rangkaian seri siap Sepertiyang digambarkan pada Rangkaian Seri Baterai diatas, 4 buah Baterai yang masing-masing bertegangan 1,5 Volt dan 1.000 miliampere per jam (mAh) akan menghasilkan 6 Volt Tegangan tetapi kapasitas arus Listriknya (Current) akan tetap yaitu 1.000 miliampere per jam (mAh). V tot = V bat1 +V bat2 + V bat3 + V bat4 Cara Membuat Rangkaian Seri. Foto Pexels/Rodolfo listrik adalah jalur tempat elektron dapat mengalir dari sumber listrik ke beban listrik. Terdapat dua tipe dari rangkaian listrik. Yaitu rangkaian seri dan paralel. Cara membuat rangkaian seri dapat dikombinasikan dengan rangkaian paralel menjadi rangkaian dari buku IPA Fisika 3, Mikrajudin. 200642, rangkaian elektronik umumnya merupakan kombinasi dari berbagai rangkaian seri dan paralel. Suatu rangkaian cabang paralel bisa jadi terdiri dari beberapa rangkaian yang terhubung secara seri, dan arus listrik dengan cara yang berbeda membuat rangkaian listrik seri dan paralel juga disusun dengan cara berbeda. Jadi, diperlukan pengetahuan mengenai cara membuat rangkaian seri dan Membuat Rangkaian Seri ListrikCara Membuat Rangkaian Seri. Foto Pexels/ membuat rangkaian seri cenderung praktis dan lebih mudah. Semua komponen disusun secara berderet dan kabel penghubung pada seluruh komponen tidak memiliki percabangan di sepanjang membuatnya, pastikan siapkan terlebih dahulu alat-alatnya,, seperti kabel, baterai dengan voltase yang sama, beberapa lampu, dan sakelar. Untuk lebih memahami cara membuat rangkaian seri, berikut adalah langkah-langkahnyaHubungkan ujung positif baterai 1 dan ujung negatif baterai 2. Agar posisinya tidak berubah dan lebih stabil, rekatkan kedua baterai tersebut dengan ujung kabel yang terpasang pada lampu 1 dengan sakelar, sementara ujung kabel bagian lainnya dipasangkan ke lampu ujung kabel lampu 2 ke ujung positif baterai ujung kabel yang terpasang pada sakelar ke ujung negatif baterai kabel terhubung dalam satu sirkuit, nyalakan sakelar. Semua lampu akan menyala dengan arus yang sama dan pencahayaan yang berbeda. Semakin dekat lampu dengan sumber tegangan baterai, maka pencahayaan lampu semakin Membuat Rangkaian ParalelCara Membuat Rangkaian Seri. Foto Pexels/Brett membuat rangkaian paralel jauh lebih rumit daripada rangkaian seri. Hal tersebut dikarenakan rangkaian ini tidak bisa disusun secara berderet. Pada rangkaian paralel memerlukan lebih dari satu bawah ini adalah penjelasan lengkapnyaHubungkan ujung positif baterai 1 dan ujung negatif baterai 2. Agar posisinya tidak berubah dan lebih stabil, rekatkan kedua baterai tersebut dengan kabel yang terpasang pada sakelar 1 ke lampu kabel yang terpasang pada sakelar 2 ke lampu kabel yang terpasang pada sisi lain sakelar 1 dan 2 pada kabel baru yang sama. Lakukan hal itu pada sisi ujung kabel sambungan 1 dengan ujung baterai positif dan ujung kabel sambungan 2 dengan ujung baterai sudah tersusun, nyalakan masing-masing saklar. Sakelar 1 hanya akan menyalakan lampu 1, begitu pula lampu 2 yang hanya akan menyalakan lampu 2. Berbeda dengan rangkaian seri, masing-masing lampu pada rangkaian paralel menghasilkan cahaya yang sama seri dan rangkaian paralel dapat disusun dengan mudah dengan mempraktikkan langkah-langkah yang telah dijelaskan. NisaApa itu rangkaian elektronik? Apa saja alat untuk membuat rangkaian seri? .
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/221
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/19
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/252
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/122
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/166
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/11
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/322
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/305
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/262
  • beberapa baterai yang disusun secara seri akan menghasilkan