ContohKetahanan Nasional 1. Menegakkan Hukum Yang Berlaku. Dengan penegakan hukum yang kuat, kita akan bisa menjaga ketahanan nasional, terutama dari ancaman-ancaman dalam negeri. Jika hukum sudah ditegakkan tanpa pandang bulu, maka seluruh rakyat akan bisa menjadi lebih taat hukum.
Pengertian Ketahanan Nasional – Ciri, Sifat, Asas, Unsur, Fungsi, Konsepsi Ketahanan Nasional Tannas Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan Nasional Tannas Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Tugas, Hak, Kewajiban Dan Keanggotaan MPR Beserta Kedudukannya Lengkap Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional Tannas Indunesia konsepsi pengebangan kekuatan nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantaran. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman sarana untuk meningkatkan metode keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan ke­kuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Hak, Tugas Dan Fungsi DPR Dewan Perwakilan Rakyat Lengkap Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa da­lam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Se­dangkan keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar negeri. Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah trigatra yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial pancagatra yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 10 Pengertian Kewarganegaraan Menurut Para Ahli Sifat-sifat Ketahanan Nasional Berikut Ini Merupakan Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain Mandiri artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global. Dinamis artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik. Manunggal artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wibawa artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya. Konsultasi dan kerjasama artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa. Asas-asas Ketahanan Nasional Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Geopolitik Indonesia Dan Wawasan Nusantara Secara Lengkap a . Asas Kesejahtraan Dan Keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional. b. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar. Mawas ke Dalam Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Mawas ke Luar Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. c. Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif. d. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu komprehensif intergral. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Pengertian Pertahanan Negara Menurut Para Ahli Beserta Tujuannya Unsur-unsur Ketahanan Nasional Berikut Ini Merupakan Unsur-unsur Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional Pancagatra Aspek sosial pancagatra pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk kebutuhannya. Dengan dasar hubungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan diuraikan konsep dasar dalam rangka mengembangkan kekuatan Nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan. Ketahanan Aspek Ideologi Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan memerlukan filsafat hidup. Sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat hidup digunakan sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai dasar untuk mencapai cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut dengan istilah ideologi. Fungsi Ketahanan Nasional Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional wilayah, inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan sektoral. Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman. Dalam perkembanagan, ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai macam permasalahan yang dapat menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional dalam hal ini adalah Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Indonesia sudah sering mengalami berbagai macam peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai sebuah ancamanancaman terhadap ketahanan nasional. Beberapa contoh peristiwa yang sempat mengusik ketahanan nasional negara Indonesia adalah gerakan sparatisme dan terorisme . GAM Gerakan Aceh Merdeka Organisasi Papua Merdeka OPM Terorisme Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia Beserta Fungsi Dan Tujuannya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Jun14 2022 middot demokrasi pancasila ndash pengertian prinsip asas tujuan contoh ndash sekarang ini jarang sekali kita menemukan warga. Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa unsur-unsur kesadaran dalam Tujuan Wawasan Nusantara – Bel tanda masuk sekolah telah dibunyikan. Siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri Tugu Utara, Jakarta Utara berhamburan keluar dari kelas menuju ke halaman sekolah untuk melakukan persiapan upacara bendera. Hari ini, hari Senin, seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Tugu Utara 5, Jakarta Utara siap melaksanakan upacara bendera. Para petugas upacara telah mempersiapkan diri di lapangan upacara. Seluruh peserta upacara mengikutinya dengan penuh khidmat. Para peserta berdiri tegak semenjak upacara ini dimulai. menghormat Sang Saka Merah putih, dan yang lain dengan sikap sempurna menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Upacara Bendera merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta setiap hari Senin, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, atau peringatan hari nasional lainnya. Pelaksanaan upacara bendera ini sebagai upaya untuk menumbuhkan budi pekerti, terhadap nilai kebangsaan dan kebhinekaan. Selain itu, upacara bendera merupakan salah satu contoh pengamalan nilai wawasan nusantara. Lalu, apa arti dari Wawasan Nusantara ini sendiri? Grameds, kali ini kita akan mengulas mengenai pengertian, tujuan, asas, fungsi, dan kedudukan Wawasan Nusantara. Jangan kemana-mana ya, Grameds. Ikuti terus ulasannya! Pengertian Wawasan NusantaraTujuan Wawasan Nusantara1. Tujuan nasional wawasan nusantara2. Tujuan wawasan nusantara keluar3. Tujuan wawasan nusantara ke dalamAsas Wawasan Nusantara1. Asas kepentingan yang sama2. Asas keadilan3. Asas kejujuran4. Asas kerjasama5. Asas solidaritas6. Asas kesetiaanFungsi Wawasan Nusantara1. Fungsi sebagai konsep pertahanan dan keamanan2. Fungsi sebagai wawasan pembangunan3. Fungsi sebagai konsep ketahanan nasional4. Fungsi sebagai wawasan kewilayahanKedudukan Wawasan Nusantara1. Pancasila2. Undang-undang Dasar 19453. Visi nasional atau Geopolitik4. Geostrategi5. Kebijaksanaan dasar bangsaKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Pengertian Wawasan Nusantara A fisher’s hut on Åland Islands, Finland Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Wawasan memiliki arti hasil mewawas, tinjauan, pandangan, atau konsepsi cara pandang. Sedangkan Nusantara berasal dari gabungan kata nusa yang berarti pulau atau pulau pulau dan antara yang berarti lain atau seberang. Sehingga, Nusantara memiliki arti sebutan nama seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Secara umum, Wawasan Nusantara memiliki arti cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan, yang terwujud dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dibandingkan dengan kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan tertentu. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang multikultural yang memiliki beragam suku, agama, serta ras. Dengan adanya wawasan nusantara menjadi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai warga negara yang baik, hendaknya memiliki wawasan nusantara untuk mewujudkan rasa nasionalisme. Pemahaman terhadap wawasan nusantara ini meningkatkan rasa bangga terhadap keberagaman yang ada di Indonesia ini, karena meskipun beragam, tetapi persatuan dan kesatuan tetap terpelihara. Jika demikian, apa sih tujuan dari wawasan nusantara? Simak ulasan berikut ini! smiling young entrepreneur looking at the camera while holding a digital tablet while standing with a hand-crafted bag in the background Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, memiliki berbagai tujuan, di antaranya adalah tujuan nasional, serta tujuan wawasan nusantara ke dalam dan keluar. 1. Tujuan nasional wawasan nusantara Tujuan nasional wawasan nusantara secara jelas tertulis pada teks pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada teks tersebut dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2. Tujuan wawasan nusantara keluar Tujuan wawasan nusantara keluar yaitu menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang semakin mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Tidak hanya berhenti di situ saja, Bangsa Indonesia juga turut serta secara aktif melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, serta menjalin kerjasama dalam bidang apapun yang mengedepankan sikap saling hormat menghormati. Hal ini menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia secara aktif turut ambil bagian dalam menjaga dan mengamankan kepentingan nasionalnya dalam lingkup kehidupan internasional di segala aspek kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan, demi terwujudnya tujuan nasional sesuai yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945. 3. Tujuan wawasan nusantara ke dalam Tujuan wawasan nusantara ke dalam yaitu memberikan jaminan persatuan dan kesatuan bagi segenap aspek kehidupan nasional yang meliputi aspek ilmiah maupun aspek sosial. Harapannya, bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaan agar memiliki kemampuan mitigasi terhadap munculnya disintegrasi bangsa. Bangsa Indonesia harus terus menerus berupaya menjaga persatuan, dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika hal ini terlaksana, maka tidak akan muncul intoleransi yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. BACA JUGA Kenali Tujuan Negara Indonesia Menurut UUD 1945 Asas Wawasan Nusantara Jakarta, October 2018. Ship Around the North Jakarta Sea, Near Port of Tanjung Priok Suatu kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat sering disebut sebagai asas wawasan nusantara. Fungsi dari asas ini agar tercipta perdamaian, tidak tercerai berai dan timbul keseimbangan bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa asas wawasan nusantara yang wajib kita pahami. 1. Asas kepentingan yang sama Asas pertama dari wawasan nusantara ini memberi isyarat yang jelas bahwa bangsa Indonesia harus memiliki tujuan dan kepentingan yang sama demi untuk kemajuan bersama demi tercapainya kesejahteraan bersama serta memberi rasa aman bagi seluruh warga negara Indonesia. Sebagai contoh, akhir-akhir ini marak sekali isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Yang paling santer diberitakan adalah mengenai intoleran dengan menggunakan kedok agama, HAM, demokrasi, serta lingkungan hidup. 2. Asas keadilan Seluruh lapisan masyarakat, memiliki hak yang sama untuk memperoleh keadilan dalam kedudukannya sebagai warga negara, serta dalam mewujudkan cita-cita nasional tidak boleh merugikan orang lain, harus mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan kelompok maupun golongan. Hal ini berlaku di seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. 3. Asas kejujuran Asas kejujuran menjadi bagian penting dalam sendi kehidupan umat manusia. Kejujuran disini mengacu pada kejujuran dalam berpikir dan bertindak, tanpa melebih-lebihkan sesuatu atau mengurangi. Semuanya harus sesuai dengan data, fakta, dan realita lain yang muncul, hal ini wajib dilakukan demi kemajuan bangsa ini. 4. Asas kerjasama Indonesia merupakan negara yang kental dengan budaya gotong royong. Dengan suatu kesadaran terhadap suatu kepentingan bersama, maka akan tercipta suatu bentuk kerjasama antar lapisan masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia yang satu akan membutuhkan manusia lain, untuk saling mengisi simpul-simpul kehidupan sosial bermasyarakat. Kerjasama saling berkoordinasi dilaksanakan berdasar atas kesetaraan dengan melibatkan semua pihak tanpa memandang status sosial, dapat menciptakan efektifitas untuk mencapai tujuan bersama, serta meringankan suatu pekerjaan, tugas, maupun tanggungjawab. 5. Asas solidaritas Solidaritas merupakan suatu bentuk sikap kesetiakawanan yang memiliki rasa senasib sepenanggungan. Solidaritas adalah suatu perasaan emosional yang dibangun antar pribadi dengan pribadi, pribadi dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Dasar solidaritas adalah adanya rasa saling percaya, rasa peduli antara satu dengan yang lain, karena memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Sikap ini sudah layak dan sepantasnya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan fungsi dan kedudukannya dalam masyarakat. 6. Asas kesetiaan Kesetiaan merupakan suatu pedoman yang berpegang teguh pada janji dan ketaatan. Agar tercipta persatuan dan kesatuan suatu bangsa. Nilai kesetiakawanan menjadi suatu landasan dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. CAKAP BERDEMOKRASI Ala GENERASI MILENIALBuku Pengayaan Materi Pelajaran PKn Fungsi Wawasan Nusantara cropped hand of person holding Indonesia Flag in the city scape Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita belajar banyak hal mengenai wawasan nusantara, termasuk pula mengetahui fungsi penting dari wawasan nusantara itu sendiri. Fungsi ini nantinya akan menjadi panduan, pedoman, serta acuan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kedudukannya sebagai warga negara. Ada baiknya, kita kupas juga beberapa fungsi dari wawasan nusantara, berikut penjelasannya. 1. Fungsi sebagai konsep pertahanan dan keamanan Sebagai bangsa yang mencintai tanah airnya, rakyat Indonesia dari berbagai eleman sudah seharusnya mampu membentengi bangsa dan negara ini dari segala bentuk ancaman yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan akan membentuk budaya yang secara alami siap untuk mempertahankan ideologi bangsa di seluruh wilayah nusantara dari ancaman-ancaman tersebut, karena konsep ini telah menjadi pandangan hidup bangsa. 2. Fungsi sebagai wawasan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur, dari Sabang sampai dengan Merauke. Wawasan pembangunan bukan hanya berlaku untuk yang berada dekat dengan pemerintah pusat saja, tetapi tersebar secara menyeluruh hingga pelosok-pelosok nusantara. Wawasan pembangunan ini tidak hanya mengutamakan pembangunan fisik saja tetapi, juga membangun unsur unsur sosial politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. 3. Fungsi sebagai konsep ketahanan nasional Fungsi wawasan nusantara sebagai konsep ketahanan nasional menitikberatkan perhatiannya terhadap pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh dan terpadu. Singkatnya, konsep ketahanan nasional adalah suatu pedoman atau sarana untuk meningkatkan metoda keuletan dan ketangguhan bangsa yang memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan. 4. Fungsi sebagai wawasan kewilayahan Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan dicetuskan pada Deklarasi Djuanda, tanggal 13 Desember 1957. Pokok-pokok pengertian mengenai perairan yang disebutkan pada deklarasi tersebut kemudian disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 Tahun 1960 18 Februari 1960 tentang perairan Indonesia. Ketentuan ini menyatakan bahwa lautan Indonesia adalah selain laut-laut dalam dan selat-selat dalam lautan dan pulau-pulau, juga termasuk laut teritorial sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu garis dasar yang telah ditetapkan ke lautan bebas. Garis dasar tersebut merupakan garis dalam peta yang dibuat di sekeliling kepulauan Indonesia, dan terdiri atas garis-garis lurus yang menghubungkan pulau-pulau terujung di sekitar kepulauan Republik Indonesia. Fungsi ini memperjelas kedudukan batas wilayah Republik Indonesia, guna menghindari munculnya sengketa batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan negara tetangga. Kedudukan Wawasan Nusantara Celebrating Indonesia’s Independence Day Kedudukan wawasan nusantara merupakan posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang memiliki beragam suku, agama, bahasa, budaya, kekayaan alam, dan kondisi geografis sebagai negara kepulauan, yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia, wawasan nusantara adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia, agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut. 1. Pancasila Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara, jadi Pancasila memiliki kedudukan sebagai landasan idiil. Filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu filosofia yang secara harfiah berarti cinta dan hikmat, merupakan kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran dan bahasa, maka Pancasila sering disebut sebagai filsafat atau filosofi bangsa. Ideologi adalah suatu ide atau gagasan, dapat disebut juga sebagai visi yang komprehensif sebagai cara memandang. Tujuan utama dibalik ideologi, yaitu menawarkan perubahan melalui proses pemikiran yang normatif. Maka dari itu, Pancasila disini berkedudukan sebagai landasan idiil bangsa Indonesia. 2. Undang-undang Dasar 1945 Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, menjelaskan bahwa UUD dalam suatu negara adalah sebuah norma dari suatu sistem politik dan hukum bentukan. Pada sistem pemerintahan negara, biasanya dituangkan sebagai dokumen tertulis. Pada umumnya, konstitusi mengacu pada penjaminan hak terhadap warga masyarakat. Istilah konstitusi bisa diterapkan kepada seluruh aturan hukum mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Pada suatu organisasi, konstitusi memberikan penjelasan terhadap bentuk struktur, aktivitas, karakter, serta aturan yang menjadi dasar organisasi tersebut. Maka dari itu Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia. 3. Visi nasional atau Geopolitik Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi nasional atau disebut sebagai geopolitik Indonesia, memiliki pandangan atau wawasan yang jauh kedepan, demi tercapainya cita-cita dan tujuan nasional. Secara luas, hal ini mengacu pada hubungan antara politik dan teritori dalam lingkup skala lokal maupun internasional. Maka wawasan nusantara merupakan landasan visional, sekaligus sebagai landasan konsepsional. Atlas Geografi Indonesia Wawasan Nusantara 4. Geostrategi Ketahanan nasional merupakan geostrategi atau konsepsi bangsa dan negara Indonesia. Geostrategi disini merujuk pada suatu kebijakan luar negeri yang dipandu oleh faktor geografi. Faktor tersebut dapat menjadi pelengkap, penghambat atau memberi pengaruh terhadap perencanaan politik dan militer. Disini ketahanan nasional memiliki kedudukan sebagai landasan operasional. 5. Kebijaksanaan dasar bangsa Politik serta strategi nasional berkedudukan sebagai kebijaksanaan dasar bangsa dan negara Indonesia dalam pembangunan nasional. Politik secara harfiah memiliki arti dari, untuk, atau segala hal yang berkaitan dengan warga negara, merupakan proses pembentukan serta pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang diwujudkan dalam proses pembuatan keputusan, terutama yang berkaitan dengan negara. Politik merupakan suatu seni dan bentuk keilmuan untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Bangsa Indonesia telah melewati perjalanan perjuangan yang panjang untuk menjadi suatu negara yang berdaulat. Semangat kebangsaan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta. Organisasi Ini menjadi penyemangat perjuangan, hingga Bangsa Indonesia dapat memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Para pemimpin pendiri bangsa telah berjuang dan meletakkan fondasi dasar demi tercapainya kemerdekaan serta persatuan dan kesatuan, hendaknya harus tetap dijaga dan dipelihara orek bangsa di masa kini dan masa datang. Wawasan nusantara berkembang atas dasar pengalaman sejarah yang pernah dialami bangsa ini, agar tidak terpecah belah. Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957 merupakan tonggak bersejarah lahirnya wawasan nusantara. Dengan adanya deklarasi ini, batas wilayah laut Indonesia menjadi lebih luas. Melalui Ketetapan MPRS No. IV tahun 1973, Konsep Nusantara dituangkan dalam Wawasan Nusantara sebagai dasar pokok pelaksanaan Garis–garis Besar Haluan Negara. Pada tahun 1978, konsepsi Wawasan Nusantara mendapat pengakuan dunia Internasional pada Konferensi Hukum Laut di Geneva. Wawasan Nusantara sesungguhnya merupakan implementasi dari politik nusantara yang dicetuskan oleh Mahapatih Amangkubumi Majapahit, Gajah Mada lebih dari 600 tahu yang lalu, karena ingin agar pulau-pulau yang berjumlah kurang lebih 17500 pulau, dan terbentang luas di nusantara ini bersatu. Nah Grameds, itulah perjalanan panjang mengenai konsep wawasan nusantara, jadi kita semua tahu, bahwa Indonesia ini merupakan negara kepulauan berbentuk republik, jadi harus benar-benar kita jaga kedaulatannya. Masih enggan mencintai Indonesia? Seperti halnya wawasan nusantara, Gramedia DIgital juga menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian dimanapun berada. Explore Indonesia! BACA JUGA ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Asaskesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling mempengaruhi. Keamanan dan kesejahteraan harus saling berdampingan pada kondisi apapun. Kedua aspek ini merupakan tolak ukur dalam ketahanan nasional suatu negara. Contoh Komunikasi Data dalam Kehidupan Sehari - hari Komunikasi Data Tujuan Kesejahteraan Gereja Tujuan kesejahteraan Gereja adalah untuk membantu para anggota menjadi mandiri, untuk mengurus yang miskin dan yang membutuhkan, serta untuk memberikan pelayanan. Pada tahun 1936 Presidensi Utama memperkenalkan rencana kesejahteraan bagi Gereja. Mereka mengatakan “Tujuan utama kita adalah menetapkan … suatu sistem yang melaluinya kutukan kemalasan akan disingkirkan, dampak negatif menerima uang sedekah dihilangkan, dan kemandirian, kerajinan, hemat serta harga diri sekali lagi ditegakkan di antara umat kita. Tujuan Gereja adalah untuk menolong umat ini agar menolong diri mereka sendiri. Bekerja harus ditegakkan kembali sebagai asas yang mengatur kehidupan para anggota Gereja kita” dalam Conference Report, Oktober 1936, 3. Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan, komitmen, dan upaya untuk menyediakan kebutuhan rohani dan duniawi bagi diri kita sendiri dan keluarga kita. Sewaktu para anggota menjadi mandiri, mereka akan lebih mampu untuk melayani dan peduli terhadap orang lain. Para anggota Gereja bertanggung jawab atas kesejahteraan rohani dan jasmani mereka sendiri. Diberkati dengan karunia hak pilihan, mereka memiliki hak istimewa dan kewajiban untuk menentukan jalan mereka sendiri, memecahkan masalah mereka sendiri, dan berusaha untuk menjadi mandiri. Para anggota melakukan ini di bawah ilham Tuhan dan dengan kerja tangan mereka sendiri. Ketika para anggota Gereja melakukan segalanya semampu mereka untuk menyediakan kebutuhan bagi diri mereka sendiri tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka, pada umumnya mereka hendaknya terlebih dahulu berpaling kepada keluarga mereka untuk mendapatkan pertolongan. Ketika ini tidak cukup atau tidak memungkinkan, Gereja siap untuk membantu. Beberapa bidang di mana para anggota hendaknya menjadi mandiri diuraikan dalam alinea berikut. Kesehatan Tuhan telah memerintahkan para anggota untuk memelihara pikiran dan tubuh mereka. Mereka hendaknya mematuhi Firman Kebijaksanaan, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, mengendalikan berat badan mereka, dan tidur yang cukup. Mereka hendaknya menghindari zat atau praktik yang merusak tubuh atau pikiran dan yang dapat menuntun pada ketagihan. Mereka hendaknya mempraktikkan sanitasi dan kesehatan pribadi yang baik serta mendapatkan perawatan medis dan gigi yang memadai. Mereka hendaknya juga berusaha untuk mempererat hubungan yang baik dengan para anggota keluarga dan orang lain. Pendidikan Pendidikan memberikan pemahaman dan keterampilan yang dapat menolong orang mengembangkan kemandirian. Para anggota Gereja hendaknya menelaah tulisan suci dan buku-buku yang baik lainnya. Mereka hendaknya meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan mengerjakan matematika dasar. Mereka hendaknya mendapatkan pendidikan sebanyak yang mereka bisa, termasuk sekolah formal atau teknik jika memungkinkan. Ini akan menolong mereka mengembangkan talenta mereka, menemukan pekerjaan yang sesuai, dan memberikan kontribusi berharga bagi keluarga mereka, Gereja, dan masyarakat. Ketenagakerjaan Bekerja adalah landasan kemandirian dan kesejahteraan jasmani. Para anggota hendaknya mempersiapkan diri dan dengan hati-hati memilih pekerjaan atau kewirausahaan yang sesuai yang akan menyediakan kebutuhan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka hendaknya menjadi terampil di tempat kerja mereka, tekun dan dapat dipercaya, serta memberikan hasil kerja yang jujur untuk bayaran dan manfaat yang mereka terima. Penyimpanan di Rumah Untuk menolong mengurus diri mereka dan keluarga mereka, para anggota hendaknya menyiapkan persediaan makanan selama tiga bulan yang merupakan bagian dari makanan normal mereka. Di mana hukum dan keadaan setempat mengizinkan, mereka hendaknya secara bertahap menyiapkan persediaan makanan dasar untuk jangka panjang yang akan menopang hidup. Mereka juga hendaknya menyimpan air minum sebagai antisipasi persediaan air menjadi tercemar atau terganggu. Lihat All Is Safely Gathered In Family Home Storage, 3. Keuangan Untuk mandiri secara keuangan, para anggota hendaknya membayar persepuluhan dan persembahan, menghindari utang yang tidak perlu, menggunakan anggaran, dan hidup dalam suatu perencanaan. Mereka hendaknya secara bertahap meningkatkan cadangan keuangan dengan secara teratur menabung sebagian dari pendapatan mereka. Lihat All Is Safely Gathered In Family Finances, 3. Kekuatan Rohani Kekuatan rohani adalah penting bagi kesejahteraan jasmani dan kekal seseorang. Para anggota Gereja tumbuh dalam kekuatan rohani sewaktu mereka mengembangkan kesaksian mereka, menjalankan iman kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, mematuhi perintah-perintah Allah, berdoa setiap hari, menelaah tulisan suci dan ajaran-ajaran para nabi zaman akhir, menghadiri pertemuan-pertemuan Gereja, serta melayani dalam pemanggilan dan penugasan Gereja. Upaya Anggota untuk Mengurus yang Miskin dan Membutuhkan serta Memberikan Pelayanan Melalui Gereja-Nya, Tuhan telah menyediakan suatu cara untuk mengurus yang miskin dan yang membutuhkan. Dia telah meminta para anggota Gereja untuk memberi dengan murah hati menurut apa yang telah mereka terima dari-Nya. Dia juga telah meminta umat-Nya untuk “mengunjungi yang miskin dan yang membutuhkan dan melayani demi pertolongan mereka” A&P 446. Para anggota Gereja diimbau untuk memberikan pelayanan pribadi dengan penuh belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan. Mereka hendaknya “bersemangat terlibat dalam perkara yang baik,” melayani tanpa diminta atau ditugasi lihat A&P 5826–27. Tuhan telah menetapkan hukum puasa dan persembahan puasa untuk memberkati umat-Nya serta menyediakan cara bagi mereka untuk melayani mereka yang membutuhkan lihat Yesaya 586–12; Maleakhi 38–12. Ketika para anggota berpuasa, mereka diminta untuk memberikan persembahan puasa kepada Gereja setidaknya setara dengan harga makanan yang akan mereka makan. Jika memungkinkan, mereka hendaknya bermurah hati dan memberikan lebih banyak. Berkat-berkat yang berhubungan dengan hukum puasa mencakup kedekatan dengan Tuhan, kekuatan rohani yang meningkat, kesejahteraan jasmani, rasa belas kasihan yang lebih besar, dan keinginan yang kuat untuk melayani. Beberapa kesempatan untuk mengurus mereka yang membutuhkan datang melalui pemanggilan Gereja. Kesempatan lain terdapat di rumah para anggota, lingkungan sekitar, dan masyarakat, seperti yang dikoordinasikan oleh JustServe di Amerika Serikat dan Kanada, lihat Para anggota juga dapat membantu yang miskin dan yang membutuhkan dari semua agama di seluruh dunia dengan mendukung usaha kemanusiaan Gereja, dengan berpartisipasi dalam tanggap bencana melalui Mormon Helping Hands jika ada, dan melalui usaha individu untuk melayani orang lain yang membutuhkan. Menyediakan dengan cara Tuhan merendahkan yang kaya, meninggikan yang miskin, dan menguduskan keduanya lihat A&P 10415–18. Presiden J. Reuben Clark Jr. mengajarkan “Tujuan jangka panjang sesungguhnya dari Rencana Kesejahteraan adalah pembentukan karakter para anggota Gereja, pemberi maupun penerima, dengan menyelamatkan semua yang terbaik jauh di dalam diri mereka, dan membawanya berkembang dan membuahkan kekayaan roh yang terpendam, yang setelah semuanya itu merupakan misi dan tujuan serta alasan bagi keberadaan Gereja ini” dalam pertemuan khusus para presiden pasak, 2 Oktober 1936. Gudang Penyimpanan Tuhan Di sejumlah lokasi Gereja telah mendirikan gedung-gedung yang disebut gudang penyimpanan uskup. Ketika para anggota menerima izin dari uskup mereka, mereka dapat pergi ke gudang penyimpanan uskup untuk memperoleh makanan dan pakaian. Tetapi gudang penyimpanan Tuhan tidak terbatas pada gedung yang digunakan untuk mendistribusikan makanan dan pakaian kepada yang miskin. Itu juga mencakup persembahan waktu, talenta, rasa belas kasihan, materi, dan sarana keuangan dari para anggota Gereja yang diberikan kepada uskup untuk menolong mengurus yang miskin dan yang membutuhkan. Gudang penyimpanan Tuhan, oleh karenanya, terdapat di setiap lingkungan. Persembahan ini adalah “untuk dilemparkan ke dalam gudang penyimpanan Tuhan, … setiap orang mengupayakan kepentingan sesamanya dan melakukan segala sesuatu dengan suatu pandangan tunggal pada kemuliaan Allah” A&P 8218–19. Uskup adalah agen gudang penyimpanan Tuhan. Kepemimpinan Kesejahteraan di Lingkungan Uskup Uskup mengarahkan pekerjaan kesejahteraan di lingkungan. Uskup memiliki mandat ilahi untuk mencari dan mengurus yang miskin lihat A&P 84112. Tujuan-Nya adalah untuk membantu diri mereka sendiri dan menjadi mandiri. Para penasihat uskup, presiden Lembaga Pertolongan, pemimpin kelompok imam tinggi, presiden kuorum penatua, dan anggota lain dari dewan lingkungan membantu uskup dalam memenuhi tanggung jawab ini. Uskup memelihara kerahasiaan tentang bantuan kesejahteraan yang diterima para anggota. Dia dengan saksama melindungi privasi dan martabat para anggota yang menerima bantuan. Saat dia merasa bahwa para pemimpin lingkungan lainnya dapat menolong para anggota yang dalam kebutuhan, dia dapat berbagi informasi menurut petunjuk dalam Informasi lebih banyak tentang tanggung jawab kesejahteraan uskup, termasuk petunjuk untuk mengelola bantuan dari dana persembahan puasa, disediakan dalam Buku Pegangan 1, Dewan Lingkungan Dalam pertemuan dewan lingkungan, uskup mengajarkan asas-asas kesejahteraan dan memberikan petunjuk kepada para anggota dewan mengenai tanggung jawab kesejahteraan mereka. Para anggota dewan mempertimbangkan hal-hal kesejahteraan rohani dan jasmani sebagai berikut Mereka berembuk bersama tentang cara-cara menolong para anggota lingkungan memahami dan mengikuti asas-asas kesejahteraan. Mereka melaporkan mengenai kebutuhan kesejahteraan rohani dan jasmani di lingkungan, mengambil informasi dari kunjungan pribadi serta laporan dari pengajaran ke rumah dan pengajaran berkunjung. Saat informasi mungkin terlalu rahasia untuk dibagikan kepada seluruh dewan lingkungan, para pemimpin berbicara secara pribadi dengan uskup atau dalam pertemuan komite pelaksana imamat lihat Mereka merencanakan cara-cara untuk menolong para anggota lingkungan tertentu memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani, termasuk kebutuhan jangka panjang. Mereka memutuskan cara membantu para anggota penyandang disabilitas atau yang memiliki kebutuhan khusus lainnya. Mereka menjaga kerahasiaan pembahasan ini lihat Mereka mengoordinasikan upaya-upaya untuk memastikan bahwa para anggota yang menerima bantuan Gereja memiliki kesempatan bekerja atau memberikan pelayanan. Mereka menyusun dan membuat daftar kesempatan kerja yang bermakna. Jika operasi kesejahteraan Gereja ada di daerah itu, operasi ini dapat menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan Gereja. Mereka menyusun dan membuat daftar para anggota lingkungan yang keterampilannya mungkin berguna dalam menanggapi kebutuhan jangka pendek, jangka panjang, atau yang disebabkan bencana. Mereka mengembangkan dan memiliki rencana tertulis sederhana bagi lingkungan untuk menanggapi keadaan darurat lihat Buku Pegangan 1, Mereka mengoordinasikan rencana ini dengan rencana-rencana serupa di pasak dan masyarakat. Komite Pelaksana Imamat Lingkungan Sewaktu diperlukan, komite pelaksana imamat lingkungan membahas hal-hal kesejahteraan yang rahasia. Uskup dapat mengundang presiden Lembaga Pertolongan untuk menghadiri pembahasan ini. Kelompok Imam Tinggi, Kuorum Penatua, dan Lembaga Pertolongan Kesejahteraan adalah inti dari pekerjaan kelompok imam tinggi, kuorum penatua, dan Lembaga Pertolongan. Dalam pertemuan kepemimpinan kelompok imam tinggi, presidensi kuorum penatua, dan presidensi Lembaga Pertolongan, para pemimpin merencanakan cara-cara untuk mengajarkan asas-asas kemandirian dan pelayanan serta membahas kebutuhan kesejahteraan. Di bawah arahan uskup, para pemimpin ini menolong para anggota menjadi mandiri serta menemukan solusi atas hal-hal kesejahteraan jangka pendek dan jangka panjang. Kebutuhan Kesejahteraan Jangka Pendek Sewaktu uskup menyediakan bantuan jangka pendek, dia boleh memberikan penugasan kepada para pemimpin Imamat Melkisedek atau Lembaga Pertolongan. Uskup biasanya menugasi presiden Lembaga Pertolongan untuk mengunjungi para anggota yang memerlukan bantuan jangka pendek. Dia menolong menaksir kebutuhan mereka dan menyarankan kepada uskup bantuan apa yang disediakan. Uskup bisa meminta dia untuk mempersiapkan formulir Pesanan Uskup untuk Komoditas untuk dia setujui dan tandatangani. Peran presiden Lembaga Pertolongan dalam melakukan kunjungan menaksir kebutuhan keluarga ini dijelaskan lebih lengkap dalam Untuk informasi mengenai tanggung jawab kesejahteraan jangka pendek lainnya yang berlaku secara khusus untuk presiden Lembaga Pertolongan dan para penasihatnya, lihat dan Kebutuhan Kesejahteraan Jangka Panjang Banyak persoalan jangka pendek disebabkan kesulitan jangka panjang seperti kesehatan yang kurang baik, kurangnya keterampilan, tak memadainya pendidikan atau pekerjaan, kebiasaan gaya hidup, dan tantangan-tantangan emosional. Para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan memiliki tanggung jawab khusus untuk menolong para anggota menangani hal-hal ini. Gol mereka adalah menangani masalah-masalah jangka panjang yang menuntun pada perubahan yang langgeng. Sewaktu para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan mengetahui kebutuhan jangka panjang, mereka menanggapi dengan rasa belas kasih untuk menolong individu dan keluarga. Mereka menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi mereka dan di lingkungan. Mereka berdoa untuk memperoleh bimbingan agar mengetahui cara untuk menyediakan bantuan. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara menolong, para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan biasanya mengunjungi para anggota yang memiliki kebutuhan kesejahteraan. Mereka dapat menggunakan formulir Analisis Kebutuhan dan Sumber atau dengan cara lain mengikuti asas-asasnya untuk menolong para anggota merencanakan cara-cara menanggapi kebutuhan kesejahteraan. Sewaktu para pemimpin menolong para anggota menanggapi kebutuhan jangka panjang, mereka berembuk dengan uskup. Dalam beberapa kasus, para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan bekerja bersama. Melaporkan kepada Uskup dan Mengupayakan Arahannya yang Berkelanjutan Para pemimpin kelompok imam tinggi, presiden kuorum penatua, dan presiden Lembaga Pertolongan secara teratur melaporkan kepada uskup mengenai tindakan-tindakan yang mereka dan organisasi mereka ambil untuk menangani kebutuhan kesejahteraan jangka pendek dan jangka panjang di lingkungan. Mereka mengupayakan arahan uskup yang berkelanjutan mengenai upaya kesejahteraan mereka. Jika individu dan keluarga memiliki persoalan jangka pendek yang tidak dapat mereka atasi sendiri dan di mana para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan tidak dapat mengatasinya, para pemimpin memberi tahu uskup dengan segera. Jika para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan mengetahui bahwa kemungkinan ada masalah dengan kelayakan atau masalah-masalah keluarga yang sensitif, mereka merujuk para anggota itu kepada uskup. Pengajar ke Rumah dan Pengajar Berkunjung Bantuan kesejahteraan rohani dan jasmani sering kali dimulai oleh para pengajar ke rumah dan pengajar berkunjung. Dengan semangat kebaikan hati dan persahabatan yang mencakup lebih dari sekadar kunjungan bulanan, para pengajar ke rumah dan pengajar berkunjung menolong individu dan keluarga yang sedang dalam kebutuhan. Mereka melaporkan kebutuhan orang-orang yang mereka layani kepada para pemimpin imamat atau pemimpin Lembaga Pertolongan. Mengupayakan Pelayanan dari Anggota Kuorum dan Lembaga Pertolongan serta Orang Lain Para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan dapat mengupayakan pelayanan para anggota yang keterampilan atau pengalamannya dapat menolong mereka yang sedang dalam keadaan butuh. Para anggota dapat memberikan pelayanan jangka pendek seperti menyediakan makanan atau perawatan anak atau berbagi informasi tentang pekerjaan yang tersedia. Para anggota juga bisa menyediakan bimbingan untuk menolong kebutuhan kesejahteraan jangka panjang, seperti kesehatan, sanitasi, gizi, mempersiapkan karier, menemukan kesempatan untuk pendidikan, memulai bisnis kecil, atau mengelola keuangan keluarga. Setelah para pemimpin meminta orang lain untuk memberikan bantuan, mereka tetap berhubungan dengan individu atau keluarga yang membutuhkan untuk memberikan dorongan dan menolong dengan cara-cara lain sewaktu diperlukan. Para pemimpin dapat membantu uskup saat dia merujuk para anggota pada operasi kesejahteraan Gereja seperti gudang penyimpanan uskup, pusat sumber ketenagakerjaan Gereja, Deseret Industries, dan LDS Family Services [Layanan Keluarga OSZA]. Para pemimpin juga bisa menolong para anggota menerima bantuan melalui badan-badan masyarakat dan pemerintah. Spesialis Kesejahteraan Lingkungan Spesialis kesejahteraan melayani sebagai sumber untuk menolong keuskupan dan menolong para pemimpin Imamat Melkisedek dan Lembaga Pertolongan melaksanakan tugas-tugas kesejahteraan mereka. Keuskupan dapat memanggil seorang spesialis ketenagakerjaan untuk menolong para anggota mempersiapkan diri bagi dan menemukan pekerjaan yang sesuai. Keuskupan juga dapat memanggil spesialis kesejahteraan lainnya untuk menolong para anggota dengan kebutuhan seperti pendidikan, pelatihan, nutrisi, sanitasi, penyimpanan rumah tangga, perawatan kesehatan, keuangan keluarga, dan Dana-tetap Pendidikan. Kepemimpinan Kesejahteraan di Pasak Presiden Pasak Presiden pasak mengawasi pekerjaan kesejahteraan di pasak. Informasi lebih banyak mengenai tanggung jawab kesejahteraannya tersedia dalam Buku Pegangan 1, Dewan Pasak Dalam pertemuan dewan pasak, para pemimpin mempertimbangkan hal-hal kesejahteraan rohani dan jasmani sebagai berikut Mereka mengidentifikasi urusan-urusan kesejahteraan di pasak dan mencari cara-cara untuk menangani urusan-urusan itu. Meskipun demikian, mereka tidak memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan hal-hal kesejahteraan lingkungan. Mereka merencanakan cara-cara untuk mengajarkan asas-asas kesejahteraan kepada para pemimpin pasak dan lingkungan. Mereka membahas cara-cara untuk membuat para pemimpin lingkungan mengetahui orang-orang di pasak yang dapat melayani sebagai sumber untuk membantu dengan kebutuhan-kebutuhan kesejahteraan. Mereka mengembangkan dan memiliki rencana tertulis sederhana bagi pasak untuk menanggapi keadaan darurat lihat Buku Pegangan 1, Rencana ini hendaknya dikoordinasikan dengan rencana serupa dari pasak-pasak lainnya dalam dewan koordinasi dan dengan rencana di masyarakat. Mereka merencanakan kegiatan-kegiatan kesejahteraan, menjaga untuk tidak memberikan beban yang tidak semestinya kepada para pemimpin lingkungan. Mereka merencanakan cara-cara untuk menanggapi penugasan kesejahteraan pasak. Ketika ditugasi oleh seorang anggota Presidensi Tujuh Puluh atau Presidensi Area, mereka menyediakan kepemimpinan dan dukungan untuk operasi kesejahteraan. Jika seorang uskup telah ditugasi untuk menangani permintaan bantuan untuk orang-orang yang bertempat tinggal tidak tetap atau tunawisma, para anggota dewan pasak menentukan cara untuk menyediakan sumber-sumber pasak yang tersedia bagi uskup itu. Spesialis Kesejahteraan Pasak Seorang anggota presidensi pasak atau seorang anggota dewan tinggi yang ditugasi dapat memanggil spesialis ketenagakerjaan pasak dan spesialis kesejahteraan lainnya. Para spesialis pasak ini melayani sebagai sumber bagi para uskup dan pemimpin lingkungan lainnya. Spesialis ini dapat menolong untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan seperti yang tercantum dalam Kerahasiaan Sewaktu uskup dan para pemimpin lingkungan lainnya mengetahui kebutuhan dan bantuan kesejahteraan para anggota yang telah disediakan, mereka menjaga kerahasiaan informasi itu. Mereka secara hati-hati menjaga privasi dan martabat para anggota yang menerima bantuan. Mereka bertindak dengan hati-hati untuk tidak mempermalukan para anggota yang memerlukan bantuan. Mungkin ada kalanya ketika akan bermanfaat bagi seluruh dewan lingkungan, dan barangkali para anggota lingkungan lainnya, untuk mengetahui tentang kebutuhan kesejahteraan dari individu atau keluarga. Sebagai contoh, ketika seorang anggota menganggur atau sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, orang lain mungkin dapat menolong anggota itu menemukan pekerjaan dengan lebih cepat. Dalam kasus seperti itu, uskup dan para pemimpin lain umumnya mengupayakan izin dari para anggota yang membutuhkan untuk berbagi informasi tentang situasi mereka. Saat para pemimpin meminta orang lain untuk menolong, mereka hanya membagikan informasi yang diperlukan untuk memenuhi penugasan. Para pemimpin juga menginstruksikan mereka untuk menjaga kerahasiaan. Contohasas kesejahteraan MA. Mike A. 05 Februari 2022 22:55. Pertanyaan. Contoh asas kesejahteraan. 2. 0. Belum ada jawaban 🤔 Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini! Ingin kirim pertanyaan? Yuk, tanyakan soalmu dan dapatkan jawaban dari teman-teman forum. Tanya Sekarang.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ketahanan Nasional? Mungkin anda pernah mendengar kata Ketahanan Nasional? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, asas, fungsi, sifat dan tujuan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Ketahanan Nasional Ketahanan nasional ialah keadaan hidup suatu bangsa yang melingkupi semua kehidupan nasional yang terpadu, mengandung ketekunan dan ketahanan yang menyimpan keterampilan memajukan ketahanan nasional, dalam melawan dan menyelesaikan seluruh intikad, intimidasi, halangan dan rintangan, baik yang datang dari dalam dan luar, untuk melindungi identitas dan kesinambungan hidup bangsa dan Negara dan perjuangan menggapai tujuan nasional. Di Indonesia, ketahanan nasional dilihat lebih memadai dengan semangat sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang berabad-abad sukses melindungi kesinambungan hidupnya menjadi sebuah bangsa. Yang dimaksud dengan semangat perjuanagna bangsa Indonesia ialah semangat perjuangan bangsa indonesia dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, PKI, orde lama, orde baru dan seterusnya. Ciri Ciri Ketahanan Nasional Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri ketahanan nasional, yakni sebagai berikut Landasan pada prosedur astagrata, beberapa faktor kehidupan nasional terlihat dalam penataan astagarata yang terdiri atas 3 faktor alami yakni geografi, kekayaan alam, dan masyarakat dan 5 faktor kemasyarakatan yakni filsafat, ketatanegaraan, ekonomi, masyarakat budaya, dan pertahanan keamanan. berpegang pada pemahaman nasional Ialah peraturan hakiki bagi negara berkembang Dipokokkan untuk melindungi kesinambungan hidup dan menumbuhkan kehidupan Untuk melawan dan menanggulangi provokasi, intimidasi, rintangan dan halangan baik dari luar maupun dalam Sebagai melindungi yang ditujukan secara terang-terangan untuk menjaga kedamaian dan ketenteraman Asas Ketahanan Nasional Berikut ini terdapat beberapa asas ketahanan nasional, yakni sebagai berikut Asas Kedamaian dan Ketenteraman Asas kesejahteraan dan keamanan ialah kepentingan undang-undang dan wajib dipenuhi bagi setiap perorangan maupun kelompok yang merupakan standar positif maupun negatif ketahanan nasional. Asas Komprehensif Integral Ketahanan nasional melingkupi semua faktor kehidupan yang berhubungan dengan tatanan persatuan dan kombinasi secara harmonis, sepadan dan terpadu. Asas Mawas ke dalam dan Mawas Keluar Mawas ke dalam bermaksud untuk mengembangkan karakter dan tingkah laku kehidupan nasional menurut nilai otonomi dan menumbuhkan status otonomi bangsa. Sementara mawas keluar ialah dalam bentuk memperkirakan, melawan dan menanggulangi efek lingkungan vital luar negeri. Asas kekeluargaan Asas kekeluargaan berjiwa perilaku hidup yang diliputi keseimbangan, solidaritas, keselarasan, bantu-membantu, toleransi dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas kekeluargaan membenarkan adanya pertentangan dan terlindung dari konflik yang memecah belah. Fungsi Ketahanan Nasional Berikut ini terdapat beberapa fungsi ketahanan nasional, yakni sebagai berikut Menjadi akidah dasar nasional untuk mengamankan kejadian norma pikir, norma sikap, norma tindak dan norma kerja dalam mengelompokkan tahap bangsa baik yang berupa inter kedaerahan, inter area maupun multi ketertiban. Menjadi norma dasar pengembangan nasional, yang pada pokok ketahanan nasional ini ialah pedoman dan panduan pembangunan nasional di seluruh bagian dan bidang pembangunan secara teratur yang dilakukan sebanding dengan konsep program. Menjadi pola pembaharuan kehidupan nasional ialah suatu pola yang komplet yang meliputi semua faktor dalam kehidupan negara yang disebut dengan astagatra yang terdiri atas faktor alami contohnya kekayaan alam, bermasyarakat dan geografi serta faktor masyarakat budaya misalnya filsafat, ketatanegaraan, masyarakat budaya dan pertahanan serta keamanan. Sifat Ketahanan Nasional Berikut ini terdapat beberapa sifat ketahanan nasional, yakni sebagai berikut Mandiri, bermaksud berkeyakinan pada ketangguhan dan ketahanan sendiri serta tidak mungkin angkat tangan. Dinamis, bermaksud tidak konsisten, fluktuatif, bersandar, status dan keadaan bangsa dan negera serta lingkungan taktis. Wibawa, bermaksud bertambah tinggi kualitas ketahanan nasional, kemudian akan bertambah tinggi wibawa negara dan instansi menjadi pelaksana kehidupan nasional. Konsultasi dan Kerja Sama, bermaksud terdapat bentuk saling menghormati dengan menggantungkan kemampuan budi pekerti dan perilaku bangsa. Tujuan Ketahanan Nasional Terdapat tujuan ketahanan nasional Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945 paragraf ke-4 pembukaan yakni menjaga sepenuh bangsa dan semua tumpah darah Indonesia dan untuk mengembangkan ketenteraman umum, berpendidikan kehidupan bangsa dan serta mengerjakan disiplin dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan pemufakatan dan keadilan sosial. Contoh Ketahanan Nasional 1. Menegakkan Hukum Yang Berlaku Dengan penegakan hukum yang kuat, kita akan bisa menjaga ketahanan nasional, terutama dari ancaman-ancaman dalam negeri. Jika hukum sudah ditegakkan tanpa pandang bulu, maka seluruh rakyat akan bisa menjadi lebih taat hukum. Dengan demikian, lingkungan akan menjadi lebih aman dan terjaga dari hal-hal yang berbahaya bagi keamanan negara. 2. Memperkuat Karakter Generasi Muda Di zaman modern seperti saat ini, globalisasi yang terjadi membuat begitu banyak kebudayaan dan tren dari luar negeri begitu mudah masuk ke negara kita. Kebudayaan dan tren tersebut dengan gencar mempengaruhi para generasi muda, padahal tidak semua kebudayaan dan tren tersebut sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku di negara kita. Serangan kebudayaan dan tren yang bisa merusak generasi muda ini bisa mengganggu ketahanan nasional kita. Oleh karena itu, memperkuat karakter generasi muda merupakan salah satu contoh ketahanan nasional yang bisa kita lakukan dan usahakan dalam kehidupan sehari-hari agar generasi muda bisa lebih bijak menghadapi dampak globalisasi yang ada 3. Menjaga Keamanan Lingkungan Hal pertama yang menjadi contoh nyata ketahanan nasional dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menjaga keamanan lingkungan. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan melaporkan kepada ketua RT atau RW setempat jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan tersebut. Dengan melaporkan hal-hal mencurigakan, kita bisa melakukan pencegahan dari terjadinya tindak kejahatan yang tidak diinginkan, seperti pencurian, pemerasan, perampokan, dan lain-lain. Tidak hanya itu, kita juga bisa melaporkan kepada ketua RT jika ada tamu yang menginap di tempat kita. Tindakan seperti ini bisa mencegah adanya kecurigaan dari tetangga di sekitar rumah serta mengantisipasi jika ada hal-hal di luar keinginan yang terjadi. Demikian Penjelasan Materi Tentang Ketahanan Nasional Pengertian, Ciri, Asas, Fungsi, Sifat dan Tujuan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
MenjagaKeamanan Lingkungan; Hal pertama yang menjadi contoh nyata ketahanan nasional dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menjaga keamanan lingkungan. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan melaporkan kepada ketua RT atau RW setempat jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan tersebut. com-Ilustrasi kerja sama bisnis. Foto Dok. ShutterstockASEAN adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya berasal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara tersebut bersatu karena adanya persamaan letak geografis dan kemiripan berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima negara turut terlibat dalam diskusi dan menjadi pencetus sekaligus pendiri ASEAN. Lima negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan laman Kementerian Luar Negeri, ASEAN dibentuk untuk mengatasi berbagai tantangan di segala bidang. Tantangan tersebut dapat teratasi dengan kerja sama di sektor sosial, politik, budaya, pendidikan dan pengembangan. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan Sama ASEAN di Segala BidangKerja sama ASEAN terus berkembang seiring dengan munculnya kebutuhan setiap negara anggota. Ini mencakup kebutuhan sosial, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya yang menuntut sebuah negara untuk berperan aktif melakukan kerja sama kerja sama ASEAN telah konsisten mencapai tujuan utamanya, yakni mengatasi tantangan di segala bidang. Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIIIPresiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers di Sekretariat ASEAN, Sabtu 24/4. Foto Youtube/Sekretariat Presiden1. Kerja sama di bidang sosial budayaKerja sama ASEAN di bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD Committee on Social Development. Beberapa bentuk kerja sama ASEAN antara lainBidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran atau upah yang wajar;Membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;Pengembangan sumber daya manusia;Peningkatan kesejahteraan;Program peningkatan kesehatan makanan dan obat-obatan;Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN, ASEAN Tourism Agreement ATA;Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui MD hadiri pertemuan ASEAN Political Security Community Council APSC Council ke-23. Foto Humas Kemenko Polhukam2. Kerja sama di bidang politik dan keamananKerja sama ASEAN di bidang politik mampu menciptakan ASEAN Regional Forum ARF untuk membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian ASEAN. Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan keamanan, yaituTraktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT.Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT.Pertemuan para Menteri Pertahanan Defence Ministers Meeting/ADMM yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan sengketa Laut Cina sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antarparlemencom-Ilustrasi kerja sama di kantor. Foto Shutterstock3. Kerja sama di bidang pendidikanMengutip Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi PJJ SMP Kelas VIII oleh Tenia Kurniawati, dkk., kerja sama di bidang ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing Asia Tenggara di kancah Internasional. Bentuk kerja samanya antara lainPertemuan guru-guru dari Indonesia, Brunci Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Korea selatan dalam acara ACT Council of Teacher Convention di beasiswa pendidikan, misalnya Indonesia memberikan beasiswa pendidikan dokter. bahasa dan seni kepada pelajar negara negara anggota ASEAN. Beasiswa dari ASEAN untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara olimpiade reginoal Asia Tenggara, seperti Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional. Apa yang dimaksud dengan ASEAN?Apa saja bidang kerja sama ASEAN?Apa contoh nyata kerja sama ASEAN di bidang pendidikan? Asaskesejahteraan dan keamanan Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar dan penting bagi manusia secara individu maupun kelompok dalam masyarakat, bangsa dan negara. Karena kesejahteraan dan keamanan menjadi prinsip dalam sistem kehidupan nasional dan nilai intrinsiknya. Prinsipnya, kesejahteraan atau menjadi sejahtera, adalah hak setiap/semua orang. Tetapi tidak setiap/semua orang beruntung dan mampu 54 menjangkau atau merengkuh kesejahteraan, atau menjadi sejahtera. Terhadap orang-orang yang tidak beruntung tersebut lahir dorongan atau tuntutan yang kuat kepada negara dan hukum untuk lebih memperhatikan nasib mereka. Dalam mengkalkulasikan hal itu, asas atau prinsip yang dikemukakan adalah asas atau prinsip non utilitarian yang dalam kalimat termashur John Rawls adalah “Each person possesses an inviolability founded on justice that even the welfare of society as a whole cannot override.”15 Dengan pengertian lain asas atau prinsip ini menentang kalkulasi yang dikembangkan oleh utilitarianisme yang diformulasikan sebagai the greatest happiness of the greatest number sebagai dasar penentuan manfaat sosial dari suatu keputusan publik, termasuk keputusan dalam rangka keadilan distributif, yaitu distribusi kesejahteraan. Dasar untuk tujuan hukum mewujudkan kesejahteraan adalah menggunakan pendekatan berbasis hak right-based approach. Dalam pendekatan berbasis hak tersebut asas atau prinsip yang seyogianya dipertahankan ialah menjamin kebebasan seluas-luasnya bagi warga negara dan menjamin kesempatan yang sama seluas-luasnya supaya orang yang tidak atau kurang beruntung tetap berjuang untuk memperbaiki diri dan tidak bergantung pada nasib baik yang jatuh dari atas belas kasihan negara atau pemerintah. Selain itu, skema demikian juga tidak boleh dimaknai sebagai justifikasi atas eksploitasi yang terjadi sehingga skema tersebut menjadi kompensasinya. 15 John Rawl, A Theory of Justice, The Belknap Press-Harvard University Press, Cambridge-Massachuset, 1999 hlm. 3. 55 Dengan demikian, dalam kerangka asas atau prinsip yang ingin dibicarakan, kesejahteraan harus menjadi hak bagi semua/setiap orang dan tidak boleh satupun dari anggota masyarakat yang boleh atau dapat dikorbankan haknya atas kesejahteraan tersebut demi kepentingan mayoritas atau kelompok lebih besar jumlahnya. Berangkat dari pemikiran tersebut, penelitian ini, sebagai asas atau prinsip, tidak menawarkan konsepsi negara kesejahteraan klasik sebagai solusinya. Anthony Giddens yang mengajukan kritik terhadap konsepsi negara kesejahteraan klasik dari perspektif ilmu politik menyatakan Negara kesejahteraan yang bergantung pada distribusi tunjangan dari atas ke bawah adalah tidak demokratis. Motifnya adalah perlindungan dan kepedulian, tetapi hal itu tidak memberi cukup ruang bagi kebebasan personal. Beberapa bentuk institusi kesejahteraan bersifat birokratis, mengasingkan dan inefisien, dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan bisa menimbulkan konsekuensi-konsekuensi buruk yang merusak segala apa yang telah mereka rancang dan ingin raih Pemikiran yang dikemukakan Giddens secara eksplisit mengambil posisi non-utilitarian sehingga posisi tersebut tidak berbeda secara menyolok dengan posisi Rawls berdasarkan asas atau prinsip fairness dalam teori keadilannya. Untuk berhak mengklaim dirinya berdasarkan fairness, teori keadilan Rawls dibangun menurut dua asas atau prinsip, yaitu First each person is to have an equal right to the most extensive scheme of equal basic liberties compatible with a similar scheme of liberties for others. Second social and economic inequalities are to be arranged so 16 Anthony Giddens, Jalan Ketiga Pembaruan Demokrasi Sosial, Jakarta 2000, hlm. 130-131. 56 that they are both a reasonably expected to be to everyone’s advantage, and b attached to positions and offices open to Pada bagian lain, rumusan asas atau prinsip kedua yang lebih dikenal sebagai difference principle dinyatakan sebagai berikut “Social and economic inequalities are to be arrange so that they are both a to the greatest expected benefit of the least advantaged and b attached to offices and positions open to all under conditions of fair equality of opportunity’.18 Asas atau prinsip kedua, difference principle, berfungsi menjawab ekspektasi kelompok yang posisinya kurang beruntung supaya tetap dapat menikmati manfaat atau keuntungan secara sama seperti yang dijanjikan oleh prinsip pertama, equal basic liberties seluas-luasnya bagi setiap orang. Pada setiap masyarakat, meskipun dipresumsikan berlaku prinsip persamaan, tetap saja di dalamnya dijumpai situasi ketidaksamaan faktual yang melekat pada diri individu-individu. Kondisi demikian yang diberikan kompensasi oleh difference principle. Poin penting yang perlu diperhatikan dari dua asas atau prinsip keadilan yang dikemukakan Rawls adalah hubungan antara asas atau prinsip pertama dan asas atau prinsip kedua. Tentang hubungan keduanya Rawls menyatakan A convincing account of basic rights and liberties, and of their priority, was the firs objective of justice as fairness. A second objective was to integrate that account with an understanding of democratic equality, which led to the principle of fair equality of opportunity and the difference principle. 17 John Rawls, Op. Cit., hlm. 53. 18 Ibid., hlm. 72. 57 Asas atau prinsip kedua, difference principle, mencerminkan karakter sosial-demokratis dari teori keadilan Rawls. Asas atau prinsip kedua mencerminkan kepedulian sosial kepada kelompok masyarakat yang tidak beruntung dengan menegaskan satu prinsip yaitu setiap orang memiliki hak untuk “menikmati suatu hidup yang layak sebagai manusia, termasuk mereka yang paling tidak beruntung”.19 Dengan pengertian lain, makna yang lebih fundamental ialah kesempatan yang sama bagi mereka yang kurang beruntung untuk menikmati suatu prospek hidup yang lebih baik” perlu dijamin supaya sama dengan mereka yang lebih beruntung. Sebagai dasar dari sebuah kebijakan sosial negara untuk mengatasi problem ketidaksamaan atau ketidaksetaraan yang ditimbulkan oleh ketimpangan dalam akses terhadap kebutuhan-kebutuhan dasar atau pokok dari manusia, mewujudkan kesejahteraan yang seluas-luasnya bagi setiap orang merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh negara-negara di mana pun. Berbicara tentang ketimpangan, ada realitas menyakitkan yang seringkali tidak mampu ditangai baik pada fase pembentukan kebijakan maupun pada fase implementasinya. Dalam pengertian demikian, maka pertimbangan ekonomis yang seringkali mengemuka dengan mengajukan argument seperti efisiensi. Kendati demikian, sebagai asas atau prinsip, kesejahteraan tidak dapat diukur melulu dengan efisiensi. Efisiensi memang mampu menciptakan kesejahteraan, tetapi tidak selalu bahwa efisiensi akan memberikan topangan 19 Andre Ata Uja, Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik John Rawls, Yogyakarta, 2001, hlm. 73. 58 kesejahteraan yang memadai bagi setiap individu seluas-luasnya. Betapapun bahwa distribusi tersebut mampu menghasilkan kesejahteraan bagi sebesar-besarnya jumlah anggota masyarakat yang memperoleh manfaat, yang berarti bahwa kebijakan tersebut efisien, tidak berarti bahwa kesejahteraan yang sesungguhnya terlah terjadi. Maksud prinsip atau hakiki di sini adalah bagaimana seharusnya distribusi kesejahteraan itu ditata. Dikaitkan dengan Rawls, maka keadilan sebagai fairness memang pada dasarnya merupakan suatu moralitas politik yang memberi perhatian pada distribusi hak dan kewajiban secara adil demi terciptanya suatu relasi yang saling menguntungkan di antara segenap warga masyarakat. Sejalan dengan itu, maka prinsip operasionalnya ialah perlunya dijamin tingkat minimu kemaslahatan politik dan ekonomi bagi kelompok yang paling tidak beruntung. Dengan pengertian lain, asas atau prinsipnya di sini ialah, dalam kaitan dengan distribusi kesejahteraan yang adil, perbaikan nasib serta harapan hidup dari mereka yang paling tidak beruntung atau yang secara objektif berada dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Hal ini didasari atau dibangun atas dasar konsepsi umum keadilan dan konsepsi khusus keadilan yang oleh Rawls dirumuskan sebagai berikut “Semua nilai sosial – yakni kebebasan dan kesempatan, pendapatan dan kekayaan, dan dasar-dasar harga diri – harus didistribusikan secara sama; 59 distribusi yang tidak sama dapat dibenarkan apabila hal itu menguntungkan semua Pada akhirnya hal yang hakiki adalah tujuan hukum untuk mewujudkan kesejahteraan merupakan hal niscaya, begitu pula halnya, mutatis mutandis, tujuan hukum. Kedua konsep tersebut berada dalam posisi saling berhimpitan. Tuntutan supaya negara mewujudkan atau merealiasikan kesejahteraan, dalam kerangka asas atau prinsip negara hukum, harus dilakukan melalui perantaraan hukum dan harus sesuai dengan hukum. Pada poin yang pertama, materi muatan peraturan perundang-undangan dituntut untuk merefleksikan tujuan mewujudkan kesejahteraan. Pada poin kedua, pengaturan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan tersebut harus dilakukan sesuai dengan hukum. Dengan demikian, sesuai hasil dari diskusi atau pembahasan di atas, mewujudkan kesejahteraan adalah tujuan negara dan hukum, dan mewujudkan kesejahteraan tersebut harus dilakukan menurut cara-cara yang dapat dibenarkan oleh hukum. D. Wartawan 1. Pengertian Wartawan Wartawan didefinisikan sebagai individu yang bekerja mencari, mengolah, dan mempublikasikan berita di suatu media. Pekerja administrasi atau staf keuangan di suatu media juga tidak dimasukkan 20 Klaus Mathis, Efficiency Instead of Justice? Searching for the Philosophical Foundations of Economic Analysis of Law, New York 2009, hlm. 204. 60 dalam penelitian ini. Begitu pula dengan seorang wartawan freelance juga tidak dimasukkan. Dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dijelaskan bahwa wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan Peratuan Dewan Pers memberi definisi tidak jauh berbeda dari penjabaran Undang-Undang Pers yang menyebut wartawan sebagai “Orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran lainnya”. Kedua definisi tersebut menegaskan unsur yang terdapat dalam pengertian wartawan ialah orang, yang melaksanakan kegiatan jurnalistik dan kegiatan itu dilakukan secara teratur. Wartawan pada era modern memiliki dua status yaitu sebagai pekerja worker dan profesi prefessional.22 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, wartawan merupakan orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi, juru warta, Pengertian jurnalis menurut Aliansi Jurnalis Independen AJI yakni profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan 21 Aceng Abdullah, Press Relations Kiat Berhubungan dengan Media Massa, Bandung Remaja, Rosdakarya, 2001, 22 Bill Kovach & Tom Rosentiel, The Elements of Journalism What Newspeople Should Know and The Public Should Expect, 2007, hlm. 112. 23 KBBI, Wartawan 61 dengan isi media masa. Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer dan desain grafis editorial. Sementara wartawan, dalam pendefinisian Persatuan Wartawan Indonesia PWI, hubungannya erat dengan kegiatan tulis menulis yang di antaranya mencari data riset, liputan, verifikasi untuk melengkapi laporannya. Istilah jurnalis muncul di Indonesia setelah masuknya pengaruh ilmu komunikasi yang cenderung berkiblat ke Amerika Serikat. Istilah ini kemudian berimbas pada penamaan seputar posisi-posisi kewartawanan. Misalnya, redaktur’ menjadi editor’. Pada awal abad ke-19, jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal, seperti Charles Dickens pada awal kariernya. Dalam abad terakhir ini artinya telah menjadi seorang penulis untuk koran dan juga majalah. Profesi sebagai wartawan untuk memburu berita tentu tidak semua orang dapat melakukannya. Wartawan membutuhkan seperangkat pengetahuan dan metode tertentu dalam meliput kejadiannya. Tak heran jika Ignas Kleden menyebut pekerjaan sebagai wartawan adalah pekerjaan intelektual. Kleden menjelaskan pekerjaan seorang wartawan bukan pekerjaan teknis melainkan pekerjaan intelektual. Berita yang disajikan dalam koran, misalnya, bukanlah reproduksi mekanis dari sebuah peristiwa, melainkan hasil pergulatan dan dialektika yang intens antara peristiwa tersebut dengan persepsi dan kesadaran sang wartawan. Dengan berpegang pada “abc” teknis tentang penyusunan berita ternyata sang wartawan harus bergulat dengan beberapa segi lain yang 62 melibatkan tanggung jawab sosial dan integritas intelektualnya; bagaimana menyampaikan berita itu sehingga sanggup mencerminkan keadaan sebenarnya sekaligus mempertimbangkan manfaat dan kebaikan yang diberikan oleh pemberitaan terhadap pembaca, sambil memberi perspektif dan warna pemberitaan yang mencerminkan nilai yang dianut wartawan atau Menurut Effendy, dalam Kamus Komunikasi, wartawan atau jurnalis merupakan seorang petugas media masa surat kabar, majalah, radio dan televisi yang profesinya mengelola pemberitaan. Yakni, meliputi peristiwa yang terjadi di masyarakat, menyusun kisah berita dan menyebarkan berita yang sudah tuntas ke khalayak. Praktek industrialisasi disegala bidang, tidak terkecuali bidang informasi dan media yang berkembang pesat belakangan mendorong laju pertumbuhan perusahaan pers dan media. Hal ini memunculkan kelas wartawan sebagai profesi yang bekerja pada perusahaan pers. Wartawan secara profesional lebih mudah dipahami dibanding wartawan sebagai Indah Suryati dalam teorinya menyebut wartawan adalah seorang profesional, seperti halnya dokter, bidan, guru, dosen, psikolog atau Istilah profesional dalam persepsi kewartawanan memiliki 3 arti yakni kebalikan dari amatir, sifat pekerjaan menuntut pelatihan khusus 24 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali Pers, Jakarta, 2007, hlm. 138. 25 The World Bank, 2002, The Right to Tell The Role of Mass Media in Economic Developments, Washington DC World Bank Institute Diterjemahkan oleh M. Hamid, hlm. 306 26 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, Penerbit Ghalia, Bogor, 2011, hlm. 86. 63 dan norma-norma yang mengatur perilaku dititikberatkan pada kepentingan khalayak Rosihan Anwar mengatakan, wartawan dapat dibagi menjadi dua yaitu The Common Garden Journalist atau wartawan tukang kebun. Wartawan golongan ini mahir dalam menggunakan keahlian teknik kerja atau praktisi. Wartawan golongan kedua disebut The Thingker Journalist atau wartawan pemikir. Golongan ini merupakan wartawan yang berpikir bagaimana informasi bisa dibuat secara efektif sehingga sampai pada sasaran secara Di Indonesia peranan wartawan diakui secara luas baik di kalangan masyarakat maupun kalangan pemerintahan. Setiap warga negara berhak memilih profesi wartawan. Untuk menjadi wartawan profesional diperlukan persyaratan tidak mudah. Untuk itu, di Indonesia banyak wartawan yang dibesarkan dalam praktek. Pada akhirnya yang menjadi wartawan sejati yaitu mereka yang benar-benar possion memiliki bakat dan mencintai profesi Jadi, wartawan atau reporter pada dasarnya merupakan seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan melalui media masa. Jika wartawan itu menyiarkan beritanya melalui penerbitan surat kabar atau majalah ia disebut sebagai 27 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hlm. 115. 28 Rosihan Anwar, Sejarah Kecil Petite Histoire Indonesia, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2009. 29 J. B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat Kabar-Majalah, Radio dan Televisi, Penerbit ALUMNI, Bandung, 1991. 64 wartawan media cetak. Ada juga wartawan yang menyiarkan beritanya melalui radio atau televisi ia disebut wartawan media elektronik. 2. Jenis-jenis Wartawan Dari status pekerjaanya wartawan dibedakan menjadi tiga yaitu a Wartawan Tetap Wartawan tetap adalah wartawan yang bertugas di satu media masa cetak atau elektronik yang sudah diangkat menjadi karyawan tetap diperusahaan media. Istilah karyawan tetap merupakan mereka yang mendapat gaji tetap, tunjangan, bonus, fasilitas kesehatan dan sebagainya serta diperlakukan sebagaimana karyawan lain dengan baik dan memperoleh kewajiban yang sama. Dalam melaksanakan tugas, wartawan tetap dilengkapi dengan surat tugas kartu pers. b Wartawan Pembantu Wartawan pembantu ialah wartawan yang bekerja disatu perusahaan pers cetak atau elektroik, tetapi tidak diangkat sebagai karyawan tetap. Mereka diberi hononarium yang disepakati, diberi surat tugas kartu pers serta bisa diberi tugas sesuai kemampuannya dan dapat mewakili penerbitannya bila meliput suatu peristiwa. Mereka tidak mendapatkan jaminan lain sebagaimana karyawan tetap. Biasanya wartawan pembantu ini jenjang kedua sebelum mereka diangkat menjadi wartawan tetap. 65 c Wartawan Lepas Wartawan lepas merupakan wartawan yang tidak terikat pada satu perusahaan media masa baik cetak maupun elektronik. Mereka bebas mengirimkan beritanya ke berbagai media masa. Jika berita atau tulisannya dimuat, maka akan mendapatkan honorarium. Jika tidak dimuat, ia tidak mendapatkan imbalan apa-apa. Perusahaan media pada umumnya mau menerima atau memuat tulisan atau berita wartawan lepas jika berita mereka memang betul-betul bagus dan tidak dimiliki oleh wartawan

Contohtindakan yang menunjukan upaya bela negara tersebut antara lain, dapat dilihat dari perjuangan putra dan putri bangsa Indonesia, baik di bidang pertahanan keamanan maupun di bidang lain. Asas Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang

- Pembentukan ASEAN, sebagai organisasi kawasan yang memayungi kerja sama antar-negara yang berada di Asia Tenggara tidak terlepas dari situasi global setelah Perang Dunia II. Salah satu yang paling berpengaruh adalah persaingan Amerika Serikat dan Uni Soviet selama perang dingin. Persaingan antara blok barat AS dan timur Uni Soviet itu membuat Asia Tenggara menjadi area kontestasi 2 negara adikuasa, baik dalam bentuk pengaruh ideologi maupun militer. Contoh paling nyata dari puncak persaingan tersebut adalah perang saudara di Vietnam. Karena persaingan kedua blok berpotensi mengganggu stabilitas dan keamanan negara-negara di Asia Tenggara, muncul gagasan membentuk sebuah organisasi yang diharapkan mempersatukan negara-negara di kawasan ini. Maka, sebelum ASEAN terbentuk, sebenarnya sudah ada beberapa organisasi sejenis yang berdiri di Asia Tenggara. Misalnya, SEATO South East Asia Treaty Organization pada 1954, Association of Southeast Asia ASA pada 1961, dan Malaysia-Philipina-Indonesia Maphilindo pada 1963. ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara resmi berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal itu, mengutip laman resmi ASEAN, lima wakil negara-negara Asia Tenggara menandatangani Deklarasi Bangkok Deklarasi ASEAN. Kelimanya adalah Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik; Wakil Perdana Menteri yang saat itu juga menjabat Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia Tun Abdul Razak; Menteri Luar Negeri Filipina Narciso R. Ramos; Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman; serta Menteri Luar Negeri Singapura Sinnathamby Bangkok menjadi fondasi sekaligus penanda resmi berdirinya satu organisasi kawasan di Asia Tenggara yang bernama ASEAN. Pada mulanya, pendirian ASEAN dimaksudkan untuk menjadi sarana implementasi dari poin-poin dalam Deklarasi Bangkok. Isi Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh 5 "bapak pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967 itu terdiri atas 5 poin, yakni Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. Pendirian ASEAN sekaligus memulihkan ketegangan di antara sebagian negara anggota. Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura pun segera pulih setelah ketegangan selama beberapa tahun. Namun, konflik antara negara-negara ASEAN juga tidak benar-benar sirna. Sebagai contoh adalah perselisihan Filipina dan Malaysia terkait dengan kedaulatan atas Sabah sempat mengeras justru setelah ASEAN demikian, setiap negara ASEAN berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara damai dan berdasarkan perspektif mengakomodasi kepentingan bersama. Karena itu, ASEAN tetap bisa menjalankan fungsi sebagai peletak kerangka kerja sama dan dialog regional. ASEAN terus berkembang sejak 1967, baik dari segi jumlah anggota maupun agenda utama yang diusung oleh organisasi kawasan tersebut. Ambil contoh, pada 1976, 5 negara anggota ASEAN itu juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerja Sama TAC yang menjadi landasan bagi semua anggota untuk hidup berdampingan secara damai. Mengutip buku Association of South East Asian Nations ASEAN Sejarah Konstitusi dan Integrasi Kawasan 2014 karya Koesrianti, Sekretariat ASEAN kemudian dibentuk pada 24 Februari 1976 dan berkedudukan di Jakarta. Hartono Rekso Dharsono dari Indonesia saat itu dipilih sebagai Sekretaris Jenderal Sekjen ASEAN pertama. Organisasi regional ini lantas semakin memberikan harapan terwujudnya kerja sama dan perpaduan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang memiliki ragam berbeda-beda. Setelah itu, negara-negara Asia Tenggara lainnya turut bergabung dengan ASEAN. Merujuk laman Kemenlu RI, Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 pada 7 Januari 1984. Kemudian, Vietnam bergabung menjadi anggota ke-7 ASEAN pada Juli 1995. Berikutnya, Laos dan Myanmar resmi masuk dalam jajaran anggota ASEAN pada 2 tahun kemudian. Setelah itu, giliran Kamboja menjadi anggota ke-10 ASEAN pada 30 April 1999. Pada tahun 2011, Timor Leste mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN. Namun, status keanggotaan negara yang merdeka dari Indonesia pada 2002 itu masih menjadi pembahasan 10 anggota resmi ASEAN. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Berbagai Bidang Negara-negara ASEAN selama ini telah menjalin kerja sama secara aktif di berbagai bidang. Kerja sama itu meluas dari bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, hingga keamanan dan Pendidikan. Bentuk kerja sama yang ada di antara negara-negara anggota ASEAN sangat beragam. Kerja sama itu dibentuk untuk mengatasi masalah serta menampung sekaligus mewujudkan keinginan negara-negara anggota diringkas, tujuan dari berbagai bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di berbagai bidang adalah sebagai berikut Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan Kerja sama di bidang ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian antarnegara di ASEAN. Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional. Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi Berbagai kerja sama diwujudkan untuk terciptanya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkesinambungan di negara-negara ASEAN. Mengutip modul IPS terbitan Kemendikbud, berikut ini bentuk-bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di berbagai bidang. Infografik SC Bentuk Kerja Sama Negara ASEAN. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan KeamananKerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan contohnya menyepakati adanya ZOPFAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia, dan Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF. Selain itu, kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik telah mewujudkan ASEAN Regional Forum ARF yang membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian di Asia Tenggara. Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT. Pertemuan para Menteri Pertahanan Defence Ministers Meeting/ADMM yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan. Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional. Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi & kekonsuleran, kelembagaan antarparlemen. 2. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial dan BudayaKerja sama negara-negara ASEAN di bidang sosial-budaya bertujuan menciptakan kerukunan dan kemajuan bersama. Kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya tersebut dilaksanakan oleh COSD Committee on Social Development. Contoh bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya adalah sebagai berikut Pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran upah yang wajar; Membantu kaum perempuan dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan; Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan; Pengembangan sumber daya manusia; Peningkatan kesejahteraan; Program peningkatan kesehatan makanan dan obat-obatan; Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN; Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN ASEAN Tourism Agreement ATA; Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games. 3. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang PendidikanKerja sama antara negara-negara ASEAN di bidang pendidikan selama ini terus dijalankan dalam bentuk bilateral dan multirateral. Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional negara-negara anggota bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang pendidikan adalah ASEAN Council of Teachers Convention ACT di Sanur, Denpasar, Sabtu 8/12/2012, dengan tema ASEAN Community 2015 Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Di forum ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan. Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni ke pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang. Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund Dana Beasiswa ASEAN-Jepang. Olimpiade di bidang pendidikan sering digelar di level regional Asia Tenggara. Contoh Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional OSN 2015. 4. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang EkonomiKerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi terus berkembang. Puncaknya adalah ketika pemimpin negara-negara ASEAN bersepakat untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasanAsia Tenggara pada akhir 2015. Istilahnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Kesepakatan itu bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN di tengah persaingan ketat ekonomi Asia, terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi China Tiongkok dan India. Selain itu, MEA juga dibentuk untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di kawasan Asia Tenggara dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan perkembangan industri dan mengerek pertumbuhan ekonomi. MEA dibentuk untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi; pengentasan masyarakat ASEAN dari kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata dan itu, MEA memiliki 4 karakterisik utama, yaitu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, serta kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain sebagainya. Pembentukan MEA akan membuka peluang tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN mengisi berbagai posisi di Indonesia, misalnya, yang kekurangan sumber daya manusianya. Maka, kondisi ini diharapkan mendorong penduduk Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN. Dengan demikian, kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi akan semakin luas dan bersaing bebas antarnegara-negara ASEAN. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
.
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/99
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/64
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/156
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/375
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/13
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/292
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/135
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/45
  • 4v5a9db2u0.pages.dev/373
  • contoh asas kesejahteraan dan keamanan